Scroll untuk baca artikel
scroll mobile
banner ping kiri 120x600
banner kuping kanan120x600
banner1

Sejak Abad 19, Tradisi Larungan Kepala Kerbau Dihadiri Wisatawan Luar Jepara

Persiapan prosesi Larungan Kepala Kerbau.
Persiapan prosesi Larungan Kepala Kerbau.
bawah headline

Dari masa ke masa, tradisi ini terus dilestarikan, menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya Kabupaten Jepara.

“Larungan ini bukan sekadar simbol, tetapi juga merupakan filosofi maritim masyarakat Jepara,” jelas Bupati Jepara yang akrab disapa Mas Wiwit.

“Laut adalah sahabat, laut bukan untuk ditakuti, tetapi untuk dihormati dan dijaga. Inilah bentuk sedekah laut, bentuk silaturahmi, dan wujud nyata rasa syukur masyarakat Jepara.” sambungnya.

Advertisement
scrol dalam berita
Scroll kebawah untuk lihat konten
Bupati juga menambahkan bahwa tradisi ini memiliki potensi besar dalam menarik wisatawan domestik maupun mancanegara. Ia berencana mengemas kegiatan larungan tahun depan dengan lebih meriah, melibatkan lebih banyak pelaku budaya dan pelaku pariwisata.

“Jepara, dengan lautnya yang kaya dan budayanya yang kuat, kembali membuktikan bahwa warisan leluhur bukan hanya untuk dikenang, tetapi juga untuk dirayakan, dilestarikan bersama. Di tengah arus modernisasi, Lomban adalah pengingat bahwa identitas dan rasa syukur adalah dua hal yang tak boleh hilang dari jati diri bangsa,” ujarnya.

Editor : Redaktur Buliran
dibawah pilihan editor
vertikal dalam kontent
Bagikan

Berita Terkait
Terkini