"Ini merugikan pemerintah karena mereka tidak membayar pajak hotel. Kontribusi mereka ke daerah pun minim," ujarnya.
Lebih lanjut, SE Gubernur Bali juga mengatur soal perilaku wisatawan asing di Bali, seperti kewajiban mengenakan pakaian sopan dan memiliki SIM internasional untuk menyewa kendaraan. Maulana menyoroti aturan ini justru akan membuat Bali jadi lebih tertib dan aman bagi wisatawan.
"Ini kan mereka menyewa kendaraan tidak ada syaratnya. Tapi kalau kita pergi ke luar negeri, kita mau nyewa kendaraan, kita dilihat dulu SIM kita, harus ada international driver license. Kemudian dalam menyewa kendaraan itu tidak bisa sembarangan, harus menggunakan credit card, ada jaminannya, ada asuransinya, dan seterusnya. Kalau di sini kan, masyarakat bisa menggunakan tanpa ada kriteria atau standar yang jelas, dampaknya adalah dari keselamatan turis itu sendiri, dan keselamatan masyarakat pada saat mereka berkendaraan. Padahal aturannya sebenarnya ada," jelasnya.
"Wisatawan asing pasti tunduk pada aturan negara yang mereka kunjungi. Yang jadi masalah selama ini adalah lemahnya pengawasan dari kita sendiri. Traveler itu kan dia memiliki tujuan ingin berlibur, dia tidak akan membuat dirinya susah, dan dia tidak datang dengan tujuan untuk merusak tatanan suatu daerah atau negara," pungkasnya. (Gobang)
Editor : Redaktur Buliran