APLIKASI OnlyFans membuat cuitan yang secara langsung ditujukan kepada "pekerja seks", dengan menggunakan tagar #SexWorkIsWork. Namun tidak menawarkan solusi untuk kebijakan konten anti-seksualnya yang baru."Kepada Pekerja Seks, Komunitas OnlyFans tidak akan seperti sekarang ini tanpa Anda. Perubahan kebijakan diperlukan untuk mengamankan layanan perbankan, dan pembayaran untuk mendukung Anda. Kami bekerja sepanjang waktu untuk menemukan solusi. #SexWorkIsWork," tulis @OnlyFans.
Sebelumnya para pekerja seks telah mengumumkan bahwa mereka meninggalkan OnlyFans, dan mereka mengkritik keputusan perusahaan di mana mereka tidak mau menyajikan konten dewasa lagi. Hal ini tentu mengancam mata pencaharian para pekerja seks.Melansir dari Mashable, Senin (23/8, upaya OnlyFans menghilangkan konten dewasa dikritik para pekerja seks. Terutama mengingat bahwa aplikasi belum pernah membahas sebelumnya dengan pekerja seks atau para pekerja seks di Twitter, seperti melakukan survei terlebih dahulu.
Dalam balasan tweet tersebut, pekerja seks yang mengidentifikasi dirinya mengkritik perusahaan karena mempromosikan konten SFW, dan bukan pembuat konten dewasa.Pencarian melalui halaman Instagram perusahaan memang menunjukkan bahwa wanita berbikini dan pakaian dalam yang dipromosikannya digambarkan sebagai "model", bukan pekerja seks."Anehnya, saya tidak melihat Anda mempromosikan pekerja seks di feed Twitter Anda. Mengapa sikap Anda demikian, jika Anda sangat menghargai pekerja seks?" tulis akun @RElegance dalam balasannya."Anda malah memilih untuk meninggalkan kami, orang-orang yang membangun platform Anda. Anda tidak pernah mempromosikan kami, hanya instruktur kebugaran dan selebritas acak yang Anda promosikan. Kami (pekerja seks) yang menaikan trafik Anda. Dan Anda menendang kami ke pinggir jalan, bukannya membela kami," protes akun @RealMira_xo kepada OnlyFans.(*/okt)
Editor : Buliran News