BuliranNews, DURI - Mata tua itu tak henti-hentinya menatap anak gadisnya dan dua orang cucunya secara bergantian. Mata tuanya hanya bisa menatap prihatin, karena dia sangat berharap mereka bisa mendapatkan pendidikan yang layak sehingga akan merubah nasib mereka di masa datang.Namun apa daya, kondisi yang membuat Nenek Nurfah harus menyerah kepada takdir. Padahal, besar sekali harapan dan keinginan agar generasi penerusnya bisa menjadi generasi berkualitas dan tidak melanjutkan profesinya sebagai seorang pemulung.
Nenek Nurfah yang ditemui tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) pada Kamis (12/8) di kontrakannya yang berada di Jalan Sudirman Duri, ternyata tak berharap derma berupa uang, makan, baju layak pakai, rumah layak huni apalagi kendaraan."yang saya butuhkan adalah bagaimana caranya agar anak dan cucu saya bisa mendapat pendidikan yang semestinya," katanya dengan suara bergetar.
Untuk anak gadisnya, Nenek Nurfah hanya menginginkan untuk bisa ikut pendidikan Paket B dan C, agar berpendidikan dan punya pengetahuan yang baik. Sehingga bisa merubah nasib mereka.Akan halnya cucu sang nenek, yang paling besar sudah berusia masuk SMP sederajat. Namun semua itu tak bisa terealisasi. Bahkan untuk mengaji pun Nenek Nurfah tak bisa menyerahkannya karena ada biaya yang harus dikeluarkannya.
"Semua keinginan itu hanya bisa menjadi keinginan saja, setiap hari kami harus berjalan bersama untuk memulung. Jika tak melakukan pekerjaan itu, tentunya tak ada pendapatan yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan kami," katanya.ACT selaku relawan kemanusian, menanti donasi dari para dermawan untuk bisa menghabulkan harapan Nenek Nurfah. Agar si anak bisa mengikuti pendidikan Paket B dan C sementara sang cucu bisa pula mengaji dan tulis baca.
" Bagi yang memiliki kelapangan rezki, bisa menyisihkan sebagiannya untuk membantu Nenek Nurfah. Untuk informasi lebih lengkap, silahkan hubungi nomor telepon ACT Duri 0853 7601 6489," kata Aditya, relawan ACT kepada BuliranNews. (ted)
Editor : Buliran News