BuliranNews, PADANG - Jauh dari ibu kota, ternyata tak menghalangi para aplikator di Sumatera Barat untuk menghadirkan aplikasi yang dibutuhkan publik. Sadar banyak warga Sumatera Barat yang mengadu untung di perantauan serta tingginya harga tiket pesawat, dijadikan alasan untuk menghadirkan sebuah aplikasi perpesanan terbaru.Ya, aplikasi pemesanan tiket bus dan tiket travel online yang datang dari Sumatera Barat itu, diberi nama TIKET OTO. Aplikasi itu sendiri, dapat diakses dengan browser di https://tiketoto.com ini juga sudah tersedia di Google Play Store untuk diunduh ke gadget android.
[caption id="attachment_3218" align="alignnone" width="250"] Eko Muhardi[/caption]
Kehadiran TIKET OTO, menyambut tantangan dan harapan pemerintah untuk menyerap inovasi-inovasi digital yang membawa perubahan besar dalam banyak aspek. Dan tentunya ini sebuah bentuk kreativitas dari para startup baru terutama terlihat sejak pandemi mulai "menjajah" Indonesia."Hadirnya aplikasi pemesanan tiket bus dan travel online membawa dan memberikan kemudahan untuk mendapatkan tiket dan terutama sekali memberikan nilai tambah dalam pemasukan perusahaan otobus (PO) dan jasa usaha travel," kata Eko Muhardi, salah seorang CEO dari TIKET OTO, Kamis (12/8) di Padang.
Eko menyebutkan, TIKET OTO akan melakukan soft launching pada 17 Agustus 2021 mendatang."Kita sengajakan bertepatan dengan hari kemerdekaan untuk mengambil semangat HUT RI itu bagi perubahan besar-besaran dalam aspek kehidupan kekinian yang di dalamnya insya Allah TIKET OTO ikut mengambil peran," tambahnya.
Hal itu diaminkan oleh Yunizar Nassyam, CTO dari TIKET OTO.
"Kita optimis akan peran TIKET OTO menjadi salah satu pemain di bidang startup Indonesia," ujarnya.Pada awal kiprahnya, TIKET OTO, kata Yunizar Nassyam akan menyediakan tiket-tiket bus dan jasa usaha travel asal Sumatera Barat atau yang membuka trayek ke Sumatera Barat.Pemerintah, lanjut dia, sudah menginginkan penjualan tiket bus melalui aplikasi online sejak tahun 2017."Bus sudah ketinggalanlama dibanding moda angkutan kereta api dan angkutan udara dalam menggunakan aplikasi online," katanya.
Dia membandingkan dengan Malaysia dan Singapura, di mana masyarakat di sana untuk bepergian dengan angkutan darat seperti moda bus sudah menggunakan aplikasi online. Selain memberikan kenyamanan, juga kepastian serta kemudahan. "Di era kebiasaan baru setelah pandemi, aplikasi tiket online untuk bus dan jasa usaha travel sangat mendukung pelaksanaan protokol kesehatan," tambah Yunizar.
TIKET OTO dikembangkan oleh Yunizar Nassyam, seorang developer aplikasi, internet marketer, seniman dan penulis buku asal Sumatera Barat yang bermukim di Depok, Jawa Barat. Aplikasi berbasis website dan android ini ia bangun bersama Eko Muhardi, seorang wartawan yang pernah bergabung dengan JPNN dan inovator media berbasis jaringan serta Edhie Rosa, seorang aktivis nagari di Padang.TIKET OTO memberikan fee jasa aplikasi yang murah untuk operator otobus dan jasa usaha travel.
"Kita hanya mengutip Rp5.000 untuk setiap tiket terjual melalui aplikasi ini," pungkas Eko, seraya mengajak masyarakat pengguna bus dan jasa travel ramai-ramai memasang aplikasi TIKET OTO di gadget android mereka. Dalam perjalanannya nanti, TIKET OTO akan memberikan promo-promo menarik bagi pengguna."Seperti gratis tiket pulang bagi yang memesan tiket PP serta pemotongan harga. Nilai tambah menarik lainnya juga nanti menunggu bagi para operator bus (PO) dan usaha jasa travel. Kita tunggu saja," tutupnya mengakhiri. (*/rel)
Editor : Buliran News