SUKU Asmat terbiasa memakan sate ulat sagu yang diolah dengan cara dibakar. Ulat sagu sendiri didapat dari batang pohon sagu yang menjadi tempat hidupnya.Batang pohon sagu yang banyak dihuni oleh ulat sagu adalah batang yang sudah membusuk. Hal ini karena ulat sagu menghisap habis nutrisi pohon sagu untuk bertahan hidup.
Masyarakat Suku Asmat mengolah kuliner ini dengan cara membungkus ulat sagu ke dalam daun nipah. Setelah itu, ditaburi dengan sagu dan dipanggang.Anda yang ingin membuat sate ulat sagu dapat mencoba resep berikut. Bahan yang perlu disiapkan yakni perasan jeruk nipis, tusuk sate, dan ulat sagu. Lalu, mulai membilas ulat sagu segar dengan air jernih.
Setelah itu, rendam dalam perasan air jeruk nipis hingga badan ulat terbasahi oleh air jeruk. Kemudian, ambil beberapa ulat sagu untuk kemudian ditusuk dengan tusuk sate.
Ukuran dari ulat ini sebesar ibu jari pria dewasa. Jadi Anda akan cepat merasa kenyang saat mencoba kuliner ini. Serta bila Anda agak takut memakan sate ulat ini, pisahkan badan ulat dengan kepalanya karena kepala ulat sagu terasa keras.
Cobalah untuk mencicip kuliner wajib ini meskipun harus dengan menutup mata atau menahan tangis karena memori ini akan menjadi pengalaman berharga dan sangat berkesan.***
Editor : Buliran News