Di sisi lain, muncul dugaan Juwita tewas usai menjadi korban begal. Sebab, dompet dan HP korban tak ditemukan di lokasi kejadian. Namun, Koordinator AJI Persiapan Banjarmasin, Rendy Tisna meminta jangan buru-buru menyimpulkan.
"Jangan buru-buru menyimpulkan sebelum ada bukti yang kuat. Semua kemungkinan dan motif di balik kematiannya harus diperiksa secara menyeluruh, termasuk dugaan kekerasan," kata Rendy.
Sementara itu Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan menyampaikan atensi agar penyelidikan kasus tewasnya seorang wartawati Juwita dapat terungkap.
"Segala petunjuk pun masih dikumpulkan polisi termasuk hasil visum dan sebagainya. Kami mohon waktu, jangan sampai justru mengganggu proses lidik dan sidiknya," tegasnya. (Ic/Red)
Editor : Redaktur Buliran