"Di sisi moneter Indonesia juga kesulitan meningkatkan jalur penerimaan foreign currency, khususnya karena kinerja ekspor dan investasi asing yang relatif masih sluggish, serta kesulitan untuk mendiversifikasi kebutuhan ketimbang dolar AS," tuturnya.
Profil kondisi fiskal dan moneter ini yang menurutnya harus bisa diurus pemerintah dan Bank Indonesia melalui kebijakan-kebijakan yang kondusif. Tanpa itu, sulit berharap insentif fiskal dan moneter bisa menjaga dorongan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Saya rasa akan sangat menantang, tadi saya sudah menyampaikan beberapa tantangan dan tekanan dari segi fiskal dan moneter, tekanan ini juga menciptakan kebutuhan intervensi yang lebih tinggi di pasar domestik untuk bisa memastikan pertumbuhan ekonomi nasional tetap on track," ungkap Shinta.
"Sehingga perlu ada perbaikan, memang untuk bagaimana caranya bisa tanpa kita terus mengejar-ngejar pembayar pajak yang sudah ada, jadi kita selalu mengatakan lebih baik melakukan ekstensifikasi daripada intensifikasi," ujarnya.
Editor : Redaktur Buliran