Sebanyak 53 Sekolah Rakyat akan Segera Diresmikan

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (24/3/2025).
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (24/3/2025).

Buliran, Jakarta - Menteri Dalam memastikan Negeri Tito Karnavian mengatakan pemerintah akan meresmikan 53 sekolah rakyat. Pasalnya pemerintah menargetkan mendirikan 200 lebih sekolah rakyat di seluruh wilayah.

“Sekolah rakyat yang diakukan pemda-pemda juga,” kata Tito kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (24/3/2025).

“Ini sudah 53 yang baru jadi, yang sudah siap,” tambahnya.

Di sisi lain, Menteri Koordinator bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengatakan pembangunan sekolah rakyat bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM bangsa. Pasalnya, setiap warga negara memiliki hak untuk mendapatkan pelajaran yang lebih baik.

“Sehingga di kantong-kantong yg membutuhkan setiap kabupaten memiliki rencana yang ada,” ucap Cak Imin kepada wartawan.

Oleh karena itu, Cak Imin mengatakan Kementerian Sosial (Kemensos) merupakan pihak yang memimpin pembangunan sekolah rakyat ini. Sedangkan pemda hanya membantu dalam menyediakan lahan.

”Kemensos yang akan memimpin sektor terdepannya, Pemda hanya menyediakan tanah,” tuturnya,

Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto mengatakan pemerintah mulai membangun 200 sekolah rakyat pada tahun ini. Sekolah yang dibangun. yaitu untuk tingkat sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA).

Hal itu disampaikan Prabowo saat menyampaikan pidato Berbagai di Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (21/3/2025).

“Kami tahun ini sudah memutuskan untuk membangun, kami harap saudara-saudara akan mulai membangun 200 sekolah rakyat berasrama,” kata Prabowo.

Sekolah rakyat memiliki asrama ini diperuntukkan bagi masyarakat yang kurang mampu. Dengan adanya fasilitas tersebut ia berharap sekolah rakyat bisa memutus mata rantai kemiskinan.

“Jadi dengan ini kita ingin memutus mata rantai kemiskinan, anak orang kurang mampu, anak orang miskin tidak boleh miskin,” ujarnya.

“Katakanlah Bapaknya sekarang pekerjaannya sangat sederhana, dia umpamanya tukang pemulung, anak dan cucunya tukang pemulung tidak boleh jadi tukang pemulung. Dia harus kita berdayakan,” ungkap Prabowo saat itu. (Ic/Red)

Editor : Redaktur Buliran