Lalu ketika VOC datang, transaksi menggunakan koin juga dilakukan. Hanya saja, VOC melakukan penyeragaman mata uang.
Museum Bank Indonesia menyebut, Kongsi dagang itu berupaya menggantikan semua mata uang asing yang beredar di Nusantara. Dari sini, VOC mengedarkan banyak ragam mata uang untuk transaksi perdagangan.
Ada rijksdaalder, dukat, stuiver, gulden, dan doit. Seluruhnya berbentuk koin bundar dan pipih berbahan dasar emas, perak, tembaga, hingga nikel. Dari seluruh koin, doit barangkali jadi salah satu yang membekas dalam benak masyarakat Indonesia.
Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten
Sebab, penamaan koin doit era VOC perlahan menjadi kata ganti sebutan uang bagi masyarakat Indonesia, yakni 'duit'. Keberadaan koin makin masif usai VOC memproduksinya di dalam negeri.Dari sini, seluruh masyarakat menggunakan koin tersebut untuk bertransaksi. Namun, eksistensi era VOC berakhir ketika kongsi dagang itu runtuh pada 1799.
Editor : Redaktur Buliran