"Bahkan ada miss Cimory yang berhenti itu kekurangan tagihannya sampai Rp72 Juta lebih. Koq, sepertinya mereka dibiarkan hengkang tanpa penyelesaian terlebih dahulu. Bukankah seharusnya hutang piutang diselesaikan terlebih dahulu sebelum berhenti ? Tapi kenapa koq sepertinya ada pembiaran, ada apa?" tutur Ratih geram.
Belum lagi tekanan psikologis terhadap dirinya terus dilakukan. Seperti absen kehadiran yang biasanya melalui grup WhatsApp, hadir dikatakan tidak hadir. Akibatnya, hal itu menjadi alasan bagi Cimory tak membayarkan gajinya selama dua bulan.
"Padahal semua absensi itu saya dokumentasikan, tapi tetap saja tidak digubris," ucapnya.
Hebatnya, pekerja lainya dipengaruhi untuk tidak boleh berbicara dengan dirinya. Bahkan, dia juga tidak boleh menggunakan atau memegang apa pun di dalam ruang kantor."Lantas saya mesti bagaimana lagi, dan dengan terpaksa menunggu di luar ruangan saja," ujarnya terisak menahan laranya.
Editor : Buliran News