JEPARA | Buliran.com,
Pemerintah Kabupaten Jepara mendukung penuh program penyerapan gabah oleh Perum Bulog sebagai bagian dari upaya menciptakan keadilan harga bagi petani. Langkah ini merupakan instruksi dari Presiden Prabowo Subianto agar harga gabah tetap stabil dan tidak anjlok saat panen raya tiba.
Bupati Jepara, H. Witiarso Utomo, atau yang akrab disapa Mas Wiwit, menyampaikan dukungannya saat meninjau pelaksanaan program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung I dan serapan gabah di Desa Kendengsidialit, Kecamatan Welahan, pada Selasa (11/3/2025). Dalam kesempatan tersebut, ia didampingi jajaran Forkopimda, kepala perangkat daerah, serta pemangku kepentingan lainnya.
“Program unggulan dari Bapak Presiden adalah memastikan petani di Indonesia tidak miskin dan tidak gelisah saat panen tiba. Oleh karena itu, pemerintah melalui Perum Bulog menyerap gabah dengan harga yang layak,” kata Mas Wiwit.
Ia berharap program ini bisa berjalan secara berkelanjutan agar petani tidak mengalami kesulitan dalam menjual hasil panennya. Program penyerapan gabah pada musim tanam pertama (MT1) dijadwalkan berlangsung hingga April 2025 dan mencakup seluruh wilayah Kabupaten Jepara, kecuali Karimunjawa.
Optimalisasi Distribusi Pupuk untuk Petani
Selain membahas penyerapan gabah, Mas Wiwit juga menyoroti permasalahan distribusi pupuk. Ia menegaskan bahwa pupuk akan disalurkan langsung ke petani melalui Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Dengan sistem ini, petani tidak perlu lagi menggunakan kartu atau membeli pupuk melalui kios pengecer.
Capaian Penyerapan Gabah di Jepara
Pimpinan Perum Bulog Pati, Nur Hardiansyah, mengungkapkan bahwa hingga saat ini penyerapan gabah dan beras di Kabupaten Jepara sudah mencapai sekitar 8 persen dari target 13.000 ton.
“Kami akan memaksimalkan penyerapan gabah di bulan Maret dan April. Kami juga telah membentuk grup koordinasi dengan kecamatan, Koramil, dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) untuk memantau daerah yang telah memasuki masa panen,” jelasnya.
Editor : Buliran News