Ada banyak kisah menarik yang dialami Nabi Muhammad SAW, Bunda, selama perjalanan hijrahnya. Salah satu cerita yang bisa dibagikan kepada Si Kecil adalah tentang Jabal Tsur.
Jabal Tsur atau Gua Tsur adalah tempat dimana Rasulullah bersembunyi dari kaum Quraisyu yang mencari dia. Gua yang terletak sekitar 7 km dari Mekkah ke arah Thaif ini sangat curam dan berbatu-batu.
Karya Asima Nur Salsabila, Gua Tsur memiliki ketinggian sekitar 1,25 meter dengan panjang 3,5 meter, serta lebar 3,5 meter.
![]() |
Untuk memasuki Jabal Tsur, terdapat dua pintu masuk yang ada di sisi timur dan barat. Pintu barat menjadi tempat yang digunakan Nabi Muhammad bersama sahabatnya, Abu Bakar, untuk bersembunyi.
Cerita ini juga diceritakan dalam surah at-Taubah ayat 40 yang bunyi dan artinya adalah sebagai berikut:
Ø¥ÙÙÙÙا تÙÙصÙرÙÙÙÙ ÙÙÙÙد٠ÙÙصÙرÙÙÙ Ù±ÙÙÙÙÙ٠إÙذ٠أÙØ®ÙرÙجÙÙÙ Ù±ÙÙÙØ°ÙÙÙÙ ÙÙÙÙرÙÙØ§Û Ø«ÙاÙÙÙ٠ٱثÙÙÙÙÙÙ٠إÙØ°Ù ÙÙÙ Ùا ÙÙÙ Ù±ÙÙغÙار٠إÙØ°Ù ÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙصÙÙ°ØÙ
Artinya:
Jika Anda tidak membantunya (Muhammad), maka sesungguhnya Allah telah membantunya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekkah) mengeluarkannya (dari Mekkah), sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: "Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita". Maka Allah menurunkan keterangan-Nya kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Al-Quran menjadikan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
25 Kisah Nabi yang Patut Diteladani Lengkap dengan Mukjizat dan Nasihat |
Kisah Jabar Tsur
Mansya Aji Putra menyebutkan bahwa orang-orang Quraisy telah memutuskan untuk membunuh Nabi Muhammad SAW. Malaikat Jibril membawa wahyu yang berisi tentang perkumpulan kaum Quraisy. Dia tidak hanya membawa berita wahyu itu, tetapi juga membawa izin Allah kepada Nabi Muhammad SAW untuk hijrah dari Kota Suci Makkah.
Malaikat Jibril telah menetapkan wahyu hijrah tersebut dengan mengatakan kepada Rasulullah:
Malam ini, jangan kau berbaring di tempat tidurmu yang biasa.
Rasulullah SAW kemudian pergi ke kediaman sahabatnya, Abu Bakar ash-Shiddiq di tengah terik sinar matahari. Ia pun meminta Abu Bakar untuk menemaninya melakukan hijrah.
Sementara itu, orang-orang Quraisy menggunakan siang hari untuk mempersiapkan diri untuk melaksanakan rencana yang telah ditetapkan berdasarkan kesepakatan Parlemen Makkah. Ibnu Ishaq berkata, "Ketika malam telah gelap, mereka berkumpul di depan rumah Rasulullah SAW dan mengintai kapan Rasulullah bangun dari tidurnya, sehingga mereka dapat menyergapnya."
Diketahui, Nabi memiliki kebiasaan untuk tidur pada awal malam dan keluar rumah menuju Masjidil Haram setelah pertengahan atau dua pertiga malam untuk melaksanakan shalat di sana.
Orang-orang Quraisy benar-benar percaya bahwa rencananya ini akan berhasil. Sayangnya, meskipun persiapan yang dilakukan oleh orang Quraisy sangat ekstra, mereka tetap gagal membunuh Nabi Muhammad SAW.
Rasulullah SAW memilih jalan yang berlawanan dengan yang ditempuh kaum Kafir Quraisy, yaitu jalan ke arah selatan kota Makkah menuju Yaman. Rasulullah SAW menempuh jalan ini selama 5 kilometer hingga akhirnya sampai ke sebuah gunung yang dikenal dengan Jabal Tsur.
Jabal Tsur adalah sebuah gunung yang sangat tinggi dengan jalur pendakian yang terjal dan sulit karena penuh dengan bebatuan. Kondisi ini membuat kaki Rasulullah SAW mengalami luka lecet.
Rasulullah SAW harus dibantu oleh Abu Bakar untuk sampai ke gunung. Abu Bakar mulai memegang Rasulullah SAW dengan sangat erat hingga akhirnya sampai ke sebuah gua yang ada di puncak yang dikenal dengan Gua Tsur.
Abdul Latip Talib menyebutkan bahwa Abu Bakar masuk terlebih dahulu ke dalam gua. Ia pun membersihkan gua tersebut dari kotoran hewan dan menutup beberapa lubang untuk mencegah ular masuk.
Dengan sigap, Abu Bakar memotong badannya hingga tersisa dua lubang di sisi kiri. Setelah dirasa semua tertutup, ia memanggil Rasulullah SAW untuk masuk dan beristirahat di dalamnya.
Karena lelah, Nabi Muhammad SAW pun tertidur. Karena tidak berani membangunkannya, diraihnya pelan-pelan kepala Nabi Muhammad SAW dan diletakkan di atas pangkuannya. Lalu, kaki Abu Bakar digunakan untuk menutup lubang gua agar tidak dimasuki oleh ular berbisa.
Sayangnya, seekor ular berhasil masuk dan menggigit kaki Abu Bakar. Rasa sakitnya pun membuat Abu Bakar menangis hingga menitikkan air mata, sehingga membangunkan Nabi Muhammad. Melihat sahabatnya menangis, Nabi Muhammad langsung bertanya apa yang menyebabkan dia menangis.
"Wahai Rasulullah, kaki-kakimu telah digigit ular berbisa. Engkau sedang tertidur. Aku tidak berani untuk membangunkanmu," katanya.
Ketika mendengar hal ini, Nabi lantas langsung berdoa, "Ya Allah, jadikanlah Abu Bakar sederajat denganku pada hari kiamat nanti."
Rasulullah SAW mengusap kaki Abu Bakar beberapa kali sambil mengucapkan bismillah. Ia juga menggunakan air liurnya untuk mengusap luka gigitan ular itu. Dengan izin Allah, kaki Abu Bakar pun sembuh.
Moenawar Khalil, Rasulullah SAW, dan Abu Bakar dibantu oleh anak Abu Bakar, Abdullah dan Asma, membawa kabar-kabar dari Makkah, termasuk berita tentang perbuatan Quraisy.
Nah, itu tadi kisah tentang Jabal Tsur yang menjadi tempat persembunyian Nabi Muhammad SAW dari orang-orang Quraisy kafir, yang bisa dibacakan kepada Si Kecil, Ibu.
Pilihan Redaksi
|
. Gratis!
Editor : Buliran News