Kisah Jabal Tsur, Tempat yang Digunakan Nabi Muhammad untuk Bersembunyi saat Hijrah

Kisah Jabal Tsur, Tempat yang Digunakan Nabi Muhammad untuk Bersembunyi saat Hijrah
Kisah Jabal Tsur, Tempat yang Digunakan Nabi Muhammad untuk Bersembunyi saat Hijrah

Malam ini, jangan kau berbaring di tempat tidurmu yang biasa.

Rasulullah SAW kemudian pergi ke kediaman sahabatnya, Abu Bakar ash-Shiddiq di tengah terik sinar matahari. Ia pun meminta Abu Bakar untuk menemaninya melakukan hijrah.

Sementara itu, orang-orang Quraisy menggunakan siang hari untuk mempersiapkan diri untuk melaksanakan rencana yang telah ditetapkan berdasarkan kesepakatan Parlemen Makkah. Ibnu Ishaq berkata, "Ketika malam telah gelap, mereka berkumpul di depan rumah Rasulullah SAW dan mengintai kapan Rasulullah bangun dari tidurnya, sehingga mereka dapat menyergapnya."

Diketahui, Nabi memiliki kebiasaan untuk tidur pada awal malam dan keluar rumah menuju Masjidil Haram setelah pertengahan atau dua pertiga malam untuk melaksanakan shalat di sana.

Orang-orang Quraisy benar-benar percaya bahwa rencananya ini akan berhasil. Sayangnya, meskipun persiapan yang dilakukan oleh orang Quraisy sangat ekstra, mereka tetap gagal membunuh Nabi Muhammad SAW.

Rasulullah SAW memilih jalan yang berlawanan dengan yang ditempuh kaum Kafir Quraisy, yaitu jalan ke arah selatan kota Makkah menuju Yaman. Rasulullah SAW menempuh jalan ini selama 5 kilometer hingga akhirnya sampai ke sebuah gunung yang dikenal dengan Jabal Tsur.

Jabal Tsur adalah sebuah gunung yang sangat tinggi dengan jalur pendakian yang terjal dan sulit karena penuh dengan bebatuan. Kondisi ini membuat kaki Rasulullah SAW mengalami luka lecet.

Rasulullah SAW harus dibantu oleh Abu Bakar untuk sampai ke gunung. Abu Bakar mulai memegang Rasulullah SAW dengan sangat erat hingga akhirnya sampai ke sebuah gua yang ada di puncak yang dikenal dengan Gua Tsur.

Abdul Latip Talib menyebutkan bahwa Abu Bakar masuk terlebih dahulu ke dalam gua. Ia pun membersihkan gua tersebut dari kotoran hewan dan menutup beberapa lubang untuk mencegah ular masuk.

Dengan sigap, Abu Bakar memotong badannya hingga tersisa dua lubang di sisi kiri. Setelah dirasa semua tertutup, ia memanggil Rasulullah SAW untuk masuk dan beristirahat di dalamnya.

Editor : Buliran News
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini