dan mandi rempah untuk meningkatkan kecantikan alami. Sementara itu, persiapan batin termasuk memperdalam ilmu agama dan mempelajari kehidupan rumah tangga agar siap menjalani peran sebagai istri.
Di hadapan keluarga besar, guru mengaji, dan tokoh agama, tradisi ini menunjukkan nilai religius yang sangat dihargai.
Tingkat ini tidak hanya menunjukkan ketepatan calon pengantin adat Banjar dalam ilmu agama, tetapi juga sebagai bentuk kesiapan menjalankan kehidupan rumah tangga sesuai syariat Islam.
Pernikahan dalam sebuah upacara adat adalah inti dari keseluruhan proses pernikahan. Kedua mempelai secara resmi diakui sebagai suami istri menurut hukum agama.
Proses ini dipimpin oleh penghulu dan diiringi dengan doa serta lantunan ayat suci Al-Quran untuk memberi berkah bagi kedua pasangan.
Adat pernikahan Banjar selanjutnya adalah bausung pengantin, salah satu tradisi istimewa dalam pernikahan adat Banjar yang diwariskan secara turun-temurun. Prosesi ini memiliki beberapa keunikan, yaitu hanya dilakukan oleh keturunan Banjar Kandangan dan diturunkan kepada anak laki-laki dan perempuan melalui garis ayah.
Prosesi ini melambangkan penghormatan kepada pengantin sebagai raja dan ratu, dan bertujuan sebagai sarana penyampaian pesan adat kepada masyarakat.
Prosesi mandi-mandi merupakan bagian akhir dari prosesi pernikahan adat Banjar, yang melambangkan pembersihan diri dan pembukaan lembaran baru bagi pasangan yang baru menikah. Tradisi ini dilakukan setelah akad nikah sebagai simbol kesiapan menjalani kehidupan rumah tangga.
Prosesi ini dilakukan di alam terbuka, di atas batu balai bertingkat tiga yang dihiasi tombak di setiap sudutnya serta atap berwarna kuning, mencerminkan keagungan dan kebudayaan Banjar yang mulia.
Editor : Buliran News