Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan bahwa ia tidak akan menoleransi sikap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam menghadapi perang dengan Rusia.
Peringatan itu disampaikan Trump pada Senin (3/3/2025), setelah Zelensky menyatakan bahwa kesepakatan perdamaian masih jauh dari jangkauan.
, Selasa (4/3/2025).
Pernyataan itu muncul setelah Zelensky mengungkapkan bahwa perundingan dengan Inggris dan Perancis mengenai kemungkinan gencatan senjata di Ukraina masih dalam tahap awal.
Menurut Zelensky, hal ini menegaskan bahwa kesepakatan untuk mengakhirinya masih sulit dicapai.
Dalam sebuah video yang dirilis pada hari yang sama, Zelensky menegaskan bahwa perdamaian yang sebenarnya hanya dapat dicapai jika Ukraina mendapatkan keamanan yang kuat.
Ia menegaskan bahwa kurangnya jaminan tersebut di masa lalu memungkinkan Rusia menaklukkan Crimea pada 2014 dan melebarkan serangan lebih lanjut pada 2022.
Reaksi keras Trump terhadap pernyataan Zelensky meningkatkan kekhawatiran akan melemahnya dukungan Amerika Serikat terhadap Ukraina.
Hal ini juga menyebabkan spekulasi terhadap kemungkinan perubahan kebijakan luar negeri AS yang lebih menguntungkan Rusia.
Saya tidak bisa menemukan teks asli yang Anda maksud.
Editor : Buliran News