Proses restorasi Omah Lowo melalui beberapa tahap. Salah satu tahapnya adalah mengusir ribuan kelelawar yang menghuni rumah tersebut tanpa menyakiti mereka.
---
buliran.comhadir di Saluran WhatsApp, ikuti dan dapatkan berita terbaru kami di sini
---
Salah satu tahap restorasi Omah Lowo menjadi Rumah Heritage Batik Keris yang paling memakan waktu adalah mengusir ribuan kelelawar yang telah menghuni rumah itu selama puluhan tahun.
Belum juga membersihkan kotoran mereka yang menempel entah di lantai atau tembok rumah yang dulu bernama Villa Liberty itu.
Villa Liberty dibangun oleh Shie Dhian Ho, yang merupakan kakek dari Gaitini, pendiri Batik Keris. Menurut cerita Andy Rusli, putra Lina Tjokrosaputro pemilik Batik Keris, masa kecil Gaitini pernah tinggal di rumah yang dekat Stasiun Purwosari itu hingga tahun 1940-an.
Singkat cerita, karena satu dan lain hal termasuk peperangan, keluarga Shie Dhian Ho meninggalkan rumah mereka. Ada yang pergi ke luar negeri, ada yang pindah ke Surabaya. Gaitini sendiri pindah ke Surabaya.
Sejak itu, Villa Liberty telah berganti-ganti pemilik dan penghuni. Pernah menjadi markas tentara, pernah menjadi kantor veteran, pernah menjadi kantor pegadaian, dan lain-lain, hingga akhirnya benar-benar ditinggalkan tak berpenghuni.
Karena itulah, Villa Liberty akhirnya menjadi sarang ribuan kelelawar di siang hari karena setiap malam mereka sibuk mencari makanan. Dari situlah kemudian bangunan tua itu dikenal oleh masyarakat sekitar sebagai Omah Lowo.
Editor : Buliran News