Apa yang membuat kekuasaan Keraton menurun? Jawabannya adalah konflik internal. Jadi, kelebihan dan kekurangan Keraton pun terungkap, kan?
Pada sisi lain, Sri Margana menganggap wajar jika generasi sekarang memiliki pandangan yang berbeda terhadap Keraton.
"Sebenarnya masyarakat tradisional, terutama mereka yang generasi tua, masih sangat menghormati Keraton itu," ujarnya.

Masyarakat Solo—terutama kalangan akademisi—akan menilai KGPAA Hamengkunegoro sebagai orang yang "peka terhadap zaman" melalui unggahannya.
"Dia peduli dan simpati terhadap kegaduhan yang ada di negara itu," ujar Dani.
Dani menyatakan, ekspresi kekecewaan KGPAA Hamengkunegoro tersebut menegaskan ketegangan masyarakat terhadap pemerintah pusat.
"Karena pada akhirnya semua lapisan masyarakat mengeluarkan satu pernyataan yang menentang pemerintah," kata Dani.
[Unggahan dia] adalah bentuk kritik terhadap situasi yang kurang adil yang terjadi di negara kita. Karena banyaknya regulasi yang ternyata menyebabkan ketimpangan di kalangan masyarakat bawah.
Namun, lagi-lagi, Dani menyebut pernyataan Putra Mahkota Solo itu hanya akan menjadi "perubahan kecil-kecil" saja.
"Keraton sudah tidak populer," katanya.
Editor : Buliran News