Dan ia menghindari duduk di atas kuburan. Ketika telah masuk ke area di sekitar kuburan, ia mengucapkan salam, "Assalamu alaika daraka ummati mu'minin, wa inna insya Allahu bikum lahirun" (semoga keselamatan disampaikan kepadamu, wahai rumah majelis orang-orang mukmin, sesungguhnya kami, jika Allah menghendakinya, akan menyusul kalian). Ketika sampai di kuburan mayat yang ia kenal, maka ucapkan salam kepadanya dan datanglah dari arah wajah mayat itu, karena menziarahi kuburan seseorang sama seperti berbicara dengannya ketika ia masih hidup.
Lalu orang yang berziarah memikirkan nasib orang yang telah dimakamkan di bawah tanah, yang telah dipisahkan dari keluarga dan orang-orang yang dicintai. Orang yang berziarah patut juga memikirkan bagaimana keadaan teman-temannya yang telah meninggal dunia. Bagaimana impian mereka telah hilang dan bagaimana harta mereka sudah tidak lagi membantu mereka.
Debu-debu telah menutupi keindahan mereka, dan tubuh mereka yang utuh kini telah hancur di atas bumi, sementara istri-istri mereka menjadi janda dan anak-anak mereka menjadi yatim piatu. Dalam waktu yang tidak lama lagi, seseorang akan mengalami nasib yang sama seperti mereka, dan di kuburnya, mereka akan berada dalam keadaan yang sama sekali tidak berbeda. Harta kekayaannya pun akan menjadi tidak berguna baginya, sama seperti harta teman-temannya.
Tata Cara Ziarah Kubur
Dengan menjalankan tata cara dan adab-nya, kegiatan ziarah kubur ini dapat menjadi sarana untuk memperbarui pengetahuan dan mengingatkan diri tentang kehidupan setelah kematian.
Editor : Buliran News