Media Malaysia Terpana, Kemunculan Alwi Farhan dan Hu Zhe An Bangkitkan Memori Rivalitas Taufik Hidayat vs Lin Dan

Media Malaysia Terpana, Kemunculan Alwi Farhan dan Hu Zhe An Bangkitkan Memori Rivalitas Taufik Hidayat vs Lin Dan
Media Malaysia Terpana, Kemunculan Alwi Farhan dan Hu Zhe An Bangkitkan Memori Rivalitas Taufik Hidayat vs Lin Dan

BOLASPORT.COM - Tahun lalu, dua pemuda potensial, Alwo Farhan dan Hu Zhe An, yang berdua berhasil mencetak kemenangan di Kejuaraan Beregu Campuran Asia 2025, telah menarik perhatian berbagai media, termasuk media Malaysia.

Alwi dan Hu Zhe An baru saja menghadapi lawan yang lebih tangguh di pertemuan keempat mereka yang terjadi di level yang lebih tinggi.

Setelah bertemu tiga kali, lawan bebuyutannya yang pernah bertemu sejak masa remaja kembali bertemu di ajang beregu senior, Kejuaraan Beregu Campuran Asia 2025 di babak final antara Indonesia dan China.

Alwi dan Hu sama-sama berprestasi baik sepanjang kompetisi kualifikasi Sudirman Cup 2025 itu.

Mereka berhasil mengalahkan pemain lebih senior dengan nama yang terkenal.

Alwi bahkan tidak pernah kalah dalam satu pertandingan pun sejak ditunjuk sebagai kapten di fase grup hingga laga final membela tim nasional Indonesia.

Baca Juga:

Sedangkan Hu Zh An juga mirip, meski harus dengan perjuangan game silang, dia mengalahkan Lee Cheuk Yiu (Hong Kong) sampai Yushi Tanaka.

Tahun lalu, Hu juga menjadi runner-up di turnamen Kings Cup dengan pertandingan yang sengit melawan Anders Antonsen.

Rivalitas antara Alwi dan Hu tidak perlu dibahas, pertemuan mereka adalah pertandingan yang menarik antara dua juara dunia junior yang berlawanan.

Alwi adalah juara dunia junior tahun 2023, sementara Hu adalah juara dunia junior tahun 2024. Di edisi tahun 2024, Alwi memang tidak mengikuti kompetisi junior.

Alwi mengalahkan Hu dengan skor yang lebih tinggi, yaitu 3-1.

Dan di final Kejuaraan Beregu Campuran Asia 2025 kemarin, tunggal pria dari Solo itu sukses mengalahkan Hu di hadapan publiknya sendiri.

Dia bermain dengan gaya yang sangat beragam dan percaya diri, sehingga Hu tak mampu menemukan ritmenya.

Rivalitas antara Alwi dan Hu mendapat perhatian karena dianggap sebagai contoh era generasi bintang baru, sama-sama diharapkan sebagai pemain tunggal putra masa depan Indonesia dan China.

Media Malaysia, The Star, bahkan telah menyoroti persaingan mereka yang telah membangkitkan kembali masa-masa kemunculan Taufik Hidayat dan Lin Dan.

Alwi berusia 19 tahun memenangkan gelar juara dunia junior pada tahun 2023, sementara Hu Zhean, yang berusia 18 tahun, menunjukkan kehebatannya pada kompetisi yang sama pada edisi sebelumnya, seperti dilaporkan The Star.

Alwi tidak kehilangan satu poin pun saat menggantikan Anthony Ginting dan Jonatan Christie yang absen, dan tampil sangat menakjubkan dalam turnamen tersebut.

Sementara itu, Malaysia menghadapi nasib yang sedih karena masih belum menemukan calon tunggal yang memiliki kemampuan menonjol seperti Lee Chong Wei pada masa lalu.

Di bawah pelapis Leong Jun Hao, sebenarnya ada pemain lain yang juga seangkatan dengan Alwi dan Hu, yaitu Justin Hoh dan Eogene Ewe.

Namun mereka belum menunjukkan konsistensi yang kuat dan belum terlihat siap untuk melampaui tahap transisi ke senior.

"Leong menunjukkan kemajuan yang nyata, namun tidak menyembunyikan kenyataan bahwa Malaysia masih kekurangan pemain muda berbakat seperti Alwi dan Hu Zhe An," demikian Negeri Jiran menyoroti.

Justin Hoh dan Eugene Ewe memang memiliki bakat, tapi mereka masih perlu berusaha lebih keras untuk menempuh langkah maju (memotong kesenjangan).

Satu-satunya kabar baik Malaysia saat ini adalah kembalinya Ng Tze Yong yang telah lama tidak hadir. Ng sebenarnya telah lama diperkirakan akan menjadi pendamping Lee Zii Jia.

Dia mengalami cedera tulang belakang dan diperkirakan akan kembali setelah All England Open 2025 bulan Maret.

Baca Juga:

Editor : Buliran News
Tag: