"Kala pertama kali Satrio mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual Warkop, dia berkata, "Saya masih sangat muda ketika ayah saya meninggal,'" kata Indro menirukan perkataan Satrio.
Satrio mengatakan bahwa ia bahkan tidak pernah benar-benar bertemu dengan ayahnya secara langsung.
"Saya tidak mengenal ayah saya dengan baik. Saya hanya tahu bahwa dia adalah seorang pelawak, komedian, dan bisa bermain film, dan dia sangat hebat. Ya, itu saja yang saya tahu. Sekarang saya baru...," kata Indro, terhambur air mata.
Sambil tersenyum, Indro melanjutkan bahwa kata-kata Satrio semakin membuatnya terharu.
"Ayah saya sudah tidak ada lagi, tapi dia masih mengirimkan uang untuk biaya sekolahku," kata Indro menirukan perkataan Satrio.
Bagi Indro, kata-kata Satrio semakin memotivasi dia untuk terus berbuat baik agar dikenang sebagai orang yang baik hati, seperti Dono.
"Saya selalu belajar dari pengalaman hidup, saya lebih mengutamakan mencari reputasi daripada uang, karena hal-hal seperti itu," katanya.
Informasi yang perlu diketahui, Dono meninggal dunia pada tanggal 30 Desember 2001.
Dia meninggalkan tiga orang anak perempuan, yaitu Andika Aria Sena (lahir 1980), Damar Canggih Wicaksono (lahir 1986), dan Satrio Sarwo Trengginas (lahir 1992).
Editor : Buliran News