Topik ini kurang banyak dibicarakan. Padahal, usus memiliki peran penting dalam menjaga metabolisme tubuh. Banyak mitos yang beredar mengenai cara menjaga kesehatan usus, mulai dari kebiasaan buang air besar hingga konsumsi probiotik.
.
1. Harus Buang Air Besar Setiap Hari
Banyak orang percaya bahwa tidak buang air besar setiap hari menandakan masalah kesehatan. Namun, menurut Dr. Folasade P. May dari UCLA, frekuensi normal buang air besar berkisar antara tiga kali sehari hingga tiga kali seminggu. Yang paling penting hanyalah konsistensi dan tekstur tinja, bukan jumlahnya. Jika mengalami kesulitan buang air besar, nyeri, atau perubahan drastis dalam kebiasaan buang air, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
2. Diet Menghindari Makanan Tidak Sehat Bisa Menyembuhkan Masalah Usus
Beberapa orang menghindari makanan tertentu dengan harapan dapat mengobati gangguan pencernaan. Namun, menurut ahli diet Tamara Duker Freuman, tidak ada penelitian yang menunjukkan bahwa biji-bijian, susu, atau kacang-kacangan bersifat inflamasi bagi semua orang. Diet eliminasi yang tidak tepat dapat merugikan kesehatan usus dan menyebabkan kekurangan nutrisi.
3. Tes Sensitivitas Makanan Bisa Mengdiagnosis Alergi
Banyak perusahaan menyediakan tes sensitivitas makanan yang menjanjikan dapat mengidentifikasi makanan yang menyebabkan masalah pencernaan. Namun, menurut Kate Mintz dari UCLA Health, tidak ada bukti ilmiah yang dapat memastikan keefektifan tes ini. Diagnosis sensitivitas makanan yang akurat memerlukan evaluasi dari tenaga medis profesional, bukan hanya tes mandiri.
4. Stres Dapat Merupakan Penyebab Asam Lambung
Beberapa waktu lalu, maag dianggap sebagai akibat dari stres dan makanan pedas. Namun, penelitian menunjukkan bahwa infeksi bakteri Helicobacter pylori atau konsumsi obat antiinflamasi nonsteroid adalah penyebab utama. Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi serius seperti perdarahan atau kanker lambung.
5. Mengonsumsi Jus Detoks untuk Menyembuhkan Usus
Beberapa orang yakin bahwa jus detoks bisa membersihkan usus. Namun, menurut Dr. Shane dari Universitas Miami, jus sering kali penuh gula dan tidak memiliki cukup serat untuk kesehatan usus. Mengonsumsi makanan kaya serat lebih efektif dalam menjaga kesehatan pencernaan.
6. Kanker Kolorektal Biasanya Menghinggapi Lansia
Mulai usia 45 tahun atau lebih awal bagi mereka yang memiliki faktor risiko tertentu.
7. Kacang dan Popcorn Bisa Menyebabkan Divertikulitis
Dokter dahulu menyarankan penderita divertikulitis untuk menghindari kacang dan popcorn. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi makanan ini sebenarnya dapat mengurangi risiko peradangan karena kandungan serat yang tinggi.
8. Lekosit dalam Makanan Bisa Menyebabkan Usus Bocor
Lektin dalam kacang-kacangan dan biji-bijian sering dihubungkan dengan usus bocor. Namun, menurut Dr. Justin Sonnenburg dari Universitas Stanford, proses memasak menghancurkan sebagian besar lektin, sehingga tidak berbahaya bagi kesehatan usus.
9. Sindrom Pencernaan yang Goyah Hanya Ada di Pikiran Anda
IBS adalah kondisi medis nyata yang melibatkan interaksi antara otak dan usus. Menurut Dr. Baha Moshiree, gangguan ini dapat menyebabkan gejala seperti nyeri, diare, dan sembelit, yang membutuhkan perawatan medis yang tepat.
10. Semua Orang Perlu Mengonsumsi Probiotik
Mereka mengusulkan untuk mengonsumsi makanan fermentasi seperti yogurt dan kimchi sebagai pilihan yang lebih alami.
CNA
Pilihan editor: