Stil kecantikan dan mode selalu berubah seiring waktu, dan gaya remaja menjadi salah satu yang paling dinamis.
Apa yang dulu dianggap keren bisa jadi terkesan ketinggalan zaman sekarang, sementara tren-tren lama bisa tiba-tiba populer kembali dengan sentuhan modern. Dari era celana cutbray legendaris hingga dominasi hoodie oversized yang kini menjadi favorit, perjalanan fashion remaja mencerminkan perubahan budaya, gaya hidup, dan pengaruh tren global.
Setiap generasi memiliki cara sendiri untuk mengekspresikan identitas mereka melalui pakaian. Dulu, remaja berusaha terlihat modis dengan memakai celana ketat yang lebar dan kemeja yang mencolok, tapi sekarang mereka lebih menyukai kenyamanan dengan pakaian longgar dan kasual.
Tapi di balik semua perubahan, ada satu hal yang tidak berubah: keinginan untuk berpenampilan modis dan mengikuti perkembangan zaman. Lalu, bagaimana sebenarnya perubahan gaya busana remaja dari masa ke masa? Mari, kita melihat kembali perbedaannya!
1. Era Celana Cutbray: Simbol Kekinian Muda-Mudi 1970-1980an
Model celana cutbray ini menjadi ikon fashion remaja, dengan bentuk yang ketat di bagian paha dan meluas ke bawah, menciptakan siluet yang unik dan digemari pada saat itu. Celana cutbray sering dipadukan dengan kemeja bermotif yang ketat, kaos band, atau jaket jeans untuk menciptakan kesan yang trendi dan berani.
Hanya saja, celana ini juga melambangkan kebebasan berekspresi bagi remaja di zamannya. Remaja berlomba-lomba memiliki celana dengan berbagai warna dan bahan, seperti denim, corduroy, hingga satin yang lebih mencolok. Semakin lebar ujung celana, akan semakin keren penampilannya.
Selain itu, tren ini juga dipengaruhi oleh selebriti dan musisi, seperti The Beatles, The Rolling Stones, hingga musisi disko pada era 70-an. Banyak remaja dewasa beliau terinspirasi dari gaya mereka dan berusaha meniru penampilan para idola dengan cara mencampuradukkan gaya-gaya yang kreatif.
2. Dekade 1990-an: Celana Jeans Longgar dan Gaya Kasual
Pada awal tahun 90-an, celana cutbray mulai digantikan oleh celana jeans longgar gaya hip-hop dan grunge. Fenomena ini dipengaruhi oleh perkembangan musik dan budaya pop era itu, dengan artis seperti Nirvana dan rapper Tupac Shakur yang menjadi inspirasi bagi remaja. Celana jeans yang longgar dan nyaman kemudian menggantikan model celana yang ketat, memberikan kesan santai namun tetap gaya dan stylish.
Generasi remaja tahun 90-an lebih memilih kenyamanan dalam berpakaian. Selain celana baggy, mereka juga mengadopsi flanel kotak-kotak seperti gaya Kurt Cobain yang dipadukan dengan kaos polos atau t-shirt band. Bagi mereka yang mengikuti gaya hip-hop, celana jeans gombrong sering dipasangkan dengan hoodie oversized dan sneakers tebal seperti Nike Air Force 1 atau Adidas Superstar.
Gaya berpakaian ini menampilkan sikap remaja yang santai tetapi tetap gaya. Selain itu, pengaruh MTV sebagai media hiburan utama saat itu juga memainkan peran besar dalam membentuk tren fashion remaja. Mereka melihat idola mereka di televisi dan langsung meniru gaya berpakaian yang dianggap keren dan modern.
3. Pertengahan 2000-an: Celana Jeans Tipis dan Mode yang Lebih Berani
Pada tahun 2000-an, celana skinny jeans mulai populer. Remaja, terutama perempuan, mulai mengikuti tren dengan mengenakan celana ketat yang menampilkan bentuk kaki. Fenomena ini dipicu oleh selebriti dan idola populer saat itu, seperti Avril Lavigne, Britney Spears, serta grup musik laki-laki dan perempuan yang sering tampil dengan celana super ketat yang dipasangkan dengan crop top atau jaket kulit.
Selain celana jeans tipis, muncul juga tren celana capri, yaitu celana tiga perempat yang memberikan kesan santai tetapi tetap gaya. Celana ini sering dipadukan dengan atasan berwarna cerah, tank top bertumpuk, serta aksesori mencolok seperti kalung choker dan gelang karet warna-warni yang sangat populer di kalangan remaja.
Bagi para pria, tren celana ketat juga mulai memasuki ranah fashion, terutama dengan munculnya gaya emo dan pop-punk. Band seperti My Chemical Romance dan Fall Out Boy menjadi panutan bagi banyak remaja pria yang mengadopsi celana skinny hitam, kaos band, dan sepatu Converse sebagai gaya andalan mereka.
Selain itu, tren mode saat ini juga didominasi oleh gaya Y2K, dengan ciri khas warna-warna logam, denim pada denim, serta aksesoris yang mencolok. Remaja yang lahir di era 2000-an sangat berani bereksperimen dengan gaya mereka, seringkali menggabungkan berbagai elemen mode untuk menciptakan tampilan yang unik dan penuh ekspresi.
4. Era 2010-an-2020-an: Hoodie Besar dan Mode Jalan Raya Berkuasa
Sekarang, gaya busana anak muda lebih cenderung ke arah streetwear yang nyaman dan sederhana. Kaos kaki besar menjadi salah satu tren paling dominan, kerap dipadukan dengan celana jogger, jeans longgar, atau bahkan rok mini untuk tampilan yang lebih berani. Gaya ini memberikan keseimbangan antara kenyamanan dan estetika, membuatnya sangat disukai oleh remaja yang ingin tampil santai namun tetap stylish.
Tren kaos hoodie besar tidak bisa dilepaskan dari pengaruh budaya K-pop dan hypebeast. Grup musik seperti BTS dan BLACKPINK sering terlihat mengenakan kaos hoodie longgar dalam berbagai kesempatan, baik di panggung maupun di kehidupan sehari-hari. Hal ini mendorong banyak remaja untuk meniru gaya mereka, terutama karena tampilan ini mudah dipadukan dengan berbagai jenis pakaian lain tanpa perlu usaha berlebihan.
Selain K-pop, tren streetwear juga berkembang pesat karena media sosial seperti Instagram dan TikTok. Banyak influencer dan selebriti muda yang mempromosikan gaya oversized sebagai standar baru dalam fashion remaja. Merek seperti Nike, Adidas, Supreme, serta merek lokal seperti Erigo dan Screamous turut meramaikan tren ini dengan koleksi hoodie yang bervariasi, mulai dari warna polos hingga desain grafis yang unik.
Kelebihan lain dari hoodie oversized adalah kemudahan penggunaannya. Bisa digunakan untuk kegiatan apa pun, mulai dari hanya duduk di kafe, kuliah, hingga bersantai di rumah. Selain itu, tren ini cocok untuk semua jenis kelamin, sehingga menjadi pilihan utama bagi banyak remaja yang ingin terlihat gaya tanpa harus repot memilih pakaian.
5. Mode ABG: Dari Gaya ke Nyaman
Fashion remaja sekarang lebih fokus pada kenyamanan. Mereka lebih memilih pakaian yang fleksibel, dapat digunakan dalam berbagai kesempatan, dan tetap modis tanpa harus terlalu banyak usaha.
Gaya busana seperti hoodie besar, celana olahraga, dan sepatu olahraga menunjukkan betapa nyaman dan mudahnya menjadi faktor utama dalam menentukan pakaian sehari-hari. Selain itu, kemajuan teknologi dan gaya hidup digital juga mempengaruhi cara remaja berpakaian.
Sekarang ini, orang-orang mendapatkan inspirasi fashion dari media sosial seperti Instagram, TikTok, dan Pinterest bukan dari majalah atau televisi seperti dulu. Hal ini membuat gaya berpakaian menjadi lebih beragam dan personal, karena setiap orang bisa dengan mudah mencari dan menyesuaikan tren sesuai dengan selera mereka sendiri.
Tren mode yang berkelanjutan mulai mendapatkan perhatian. Banyak remaja yang lebih menyadari dampak industri mode terhadap lingkungan dan memilih untuk membeli pakaian dari merek yang mengusung konsep ramah lingkungan atau bahkan melakukan aktivitas belanja bekas. Ini menunjukkan bahwa selain kenyamanan, kesadaran sosial juga mulai menjadi bagian dari cara remaja memilih pakaian mereka.
Kesimpulan
Perubahan gaya berpakaian dari celana cutbray yang populer di tahun 70-an hingga hoodie oversized yang mendominasi mode remaja saat ini menunjukkan bagaimana selera anak muda berubah seiring perkembangan zaman. Tren yang populer dahulu bisa tergeser, tapi sering kali kembali dengan sentuhan baru.
Meski tren fashion selalu berubah, satu hal yang tidak berubah, fashion tetap menjadi cara remaja muda mengekspresikan diri dan mengikuti arus budaya yang mereka ikuti. Siapa tahu, beberapa tahun ke depan, tren lama mungkin akan kembali populer dengan versi yang lebih modern!
Editor : Buliran News