MUNGKIN tak banyak yang mengetahui, bahwasanya Walikota Bukittinggi saat ini, H Erman Safar adalah "alumni" pedagang kaki lima, tepatnya pedagang soto.Merujuk pada rekam jejak tersebut, tentunya siapapun bisa menjadi walikota termasuk pedagang kaki lima.
"Sebelas tahun yang lalu, saya adalah seorang pedagang kaki lima. Waktu itu saya membantu Ayah saya berjualan soto," kata Erman Safar saat hadir di tengah para pedagang kaki lima yang hadir di acara Kesenian Irama Minang (KIM) yang diadakan Ikatan Persatuan Pedagang Wisata Bukittinggi (IP2WB) di pelataran jam gadang, minggu (22/9/2024) malam.Berangkat dari sejarah masa lalu itulah, Erman Safar merasa sangat dekat dengan para pedagang kaki lima yang telah membesarkannya selama ini.
Salah satu kebijakan yang diambilnya untuk pemberdayaan pedagang kaki lima adalah pelonggaran aturan dan kebijakan untuk mendukung para pelaku usaha kecil, khususnya di kawasan Jam Gadang dan sudut-sudut kota.“Tidak semua pihak menyetujui kebijakan ini, namun saya yakin ini adalah langkah yang tepat untuk memulihkan perekonomian masyarakat pasca pandemi Covid-19,” ujarnya beralasan.Dalam kesempatan itu, Walikota mengimbau seluruh pedagang untuk bersama-sama menjaga kebersihan, agar pengunjung betah dan lama tinggal di Kota Bukittinggi. (*/rel)
Editor : Buliran News