Tak Layu Melintas Zaman, Berikut Deretan Perusahaan Tertua di Indonesia 

Tak Layu Melintas Zaman, Berikut Deretan Perusahaan Tertua di Indonesia 
Tak Layu Melintas Zaman, Berikut Deretan Perusahaan Tertua di Indonesia 

Namun, persaingan ketat membuatnya berinovasi: mengemas kopi dalam bentuk kemasan. Tak disangka, inovasi berjalan baik.Kopi Kapal Api jadi raja kopi di Indonesia. Perusahaan berhasil menjual Kapal Api ke beberapa kota di luar Jawa seperti Palembang, Makassar, Medan dan Pontianak.

Bahkan, pada 1985, kopi Kapal Api diekspor ke Timur Tengah, Taiwan, Hongkong, dan Malaysia.9. Multi Bintang Indonesia (1931)

Sudah sejak lama minuman beralkohol dikonsumsi oleh segelintir orang di Indonesia.

Namun, sejak 1931 berdiri pabrik minuman alkohol pertama di Indonesia, yakni NV Nederlandsch-Indische Bierbrouwerijen.Didirikan di Surabaya, perusahaan ini kemudian dikenal karena produk andalannya, Bir Bintang, telah jadi simbol minuman alkohol di Indonesia.

Seiring waktu, Multi Bintang telah melalui banyak perubahan, termasuk rebranding dan pengenalan varian non-alkohol untuk menyesuaikan dengan preferensi konsumen yang berubah.Saat ini, perusahaan ini terus memimpin industri minuman beralkohol di Indonesia, dengan produk yang diakui secara internasional dan standar kualitas yang tinggi.

10. Unilever (1933)

Unilever merupakan perusahaan asal Inggris yang berdiri pada 1 Januari 1930.Perusahaan ini merupakan gabungan dari dua perusahaan Eropa, yakni Margarin Uniedan Lever & Co.

Sebagai perusahaan multinasional, Unilever bergerak di banyak negara dengan mendirikan pabrik baru.Salah satunya di Indonesia yang hadir pertama kali pada 1933.

Unilever berdiri di Indonesia tepatnya pada 5 Desember 1933 lewat Lever Zeepfabrieken N.V. Perusahaan ini berdiri di Angke, Jakarta Utara.Bertahan lebih dari sembilan dekade, Unilever berkembang menjadi raksasa yang ikut menopang ekonomi Indonesia dari era sebelum Kemerdekaan, Era Orde Lama, Orde Baru, hingga Reformasi.

Nilai ekonomi yang didistribusikan Unilever pada 2023 saja mencapai Rp 38,92 triliun dengan melibatkan 4.800 pekerja, 500.000 ritel kecil, hingga puluhan ribu petani.Nilai ekonomi yang didistribusikan setara dengan 0,2% dari total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

Editor : Buliran News
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini