Arkeolog Temukan Kerangka Manusia Purba Berusia 2.000 Tahun di Maros Sulsel

Arkeolog Temukan Kerangka Manusia Purba Berusia 2.000 Tahun di Maros Sulsel
Arkeolog Temukan Kerangka Manusia Purba Berusia 2.000 Tahun di Maros Sulsel

BuliranNews, MAROS - Peradaban manusia purba, sepertinya memang sudah ada di Bumi Indonesia sejak ribuan tahun lalu. Selain dibuktikan dengan banyaknya penemuan artefak dan juga kerangka manusia purba, pun ditemukan sejumlah arca.Nah, kali ini arkeolog menemukan kerangka manusia purba yang diperkirakan berusia 2.000 tahun dan cap tangan berusia puluhan ribu tahun di Leang Jarie, Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Balai Arkeologi Makassar mengungkap kerangka yang ditemukan berjenis kelamin perempuan dan hidup dengan menyantap hewan buruan secara mentah."Mereka bertahan hidup dengan cara berburu binatang. Artinya berburu binatang itu bukan cuma di darat saja tetapi binatang habitat air, seperti kerang, kepiting dan ikan," kata arkeolog Balai Arkelogi Sulsel, Budianto Hakim seperti dikutip dari laman detikcom.

Dia mengatakan, manusia purba itu bertahan hidup  dengan mengkonsumsi hasil tangkapan secara mentah, meski ada beberapa binatang yang juga dibakar oleh manusia purba ini. Adapun jenis makanan yang dimakan oleh manusia purba berdasarkan hasil temuan di sekitar Leang Jarie berupa hewan vertebrata, seperti anoa, babi, kuskus, tikus, hingga monyet."Jadi ada yang dimakan langsung dan ada yang diolah dengan cara dibakar. Ada tulang-tulang yang ditemukan tidak terbakar. Mereka sudah mengenal juga mengolah dengan membakar tapi banyak yang dimakan langsung," sebutnya.

Dikatakannya, meski hunian yang ditemukan berusia 8.000 tahun, tetapi lukisan cap tangan yang ada di goa itu berusia 39 ribu tahun. Dia juga memprediksi bahwa manusia purba yang tinggal di Leang Jarie hidup secara berkelompok."Jadi mungkin masih ada lapisan yang tua di dalamnya. Mereka juga hidup berkelompok dari temuan sisa-sisa makanannya," sebut dia.

"Yang di sana itu (manusia purba Leang Jarie) berjenis kelamin perempuan dari ciri-cirinya berusia 2.000 tahun dari kerangka astronesia. Yang usia 8.000 tahun itu kita temukan mata panah bergerigi tertua untuk sementara. Itu yang tertua sekarang yang ditemukan di Leang Jarie," imbuh dia. (*/tfq/dtn)

Editor : Buliran News
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini