Gerilyawan Amerika Latin di Tengah Modernisasi

Gerilyawan Amerika Latin di Tengah Modernisasi
Gerilyawan Amerika Latin di Tengah Modernisasi

KELOMPOK PEMBERONTAK merupakan kelompok yang menentang dan ingin menggulingkan sebuah rezim dalam negeri ketika dirasa jalur peperangan merupakan satu-satunya jalan. Hal ini disebabkan maraknya perbedaan pandangan, ketidakadilan, dan ketimpangan sosial maupun ekonomi.Namun, pemberontak umumnya melakukan peperangan secara sembunyi-sembunyi atau yang kerap dijuluki dengan perang gerilya. Munculnya peperangan gerilya ini marak terjadi di seluruh penjuru dunia ketika terjadinya Perang Dingin antara Uni Soviet dan Amerika Serikat.

Salah satu kawasan yang terdampak besar akibat peperangan ideologi tersebut adalah Amerika Latin. Pasalnya, kelompok gerilya beberapa negara Amerika Latin itu masih terus melakukan aksinya sampai saat ini, meskipun ideologi komunisme tak lagi populer lantaran dianggap gagal.Perang gerilya di Amerika Latin yang berlangsung puluhan tahun telah mengakibatkan dampak besar, terutama bagi kestabilan suatu negara. Berikut beberapa kelompok gerilya di Amerika Latin yang masih beroperasi sampai saat ini.

1. FARC - Kolombia

Fuerzas Armadas Revolucionarias de Colombia (FARC) merupakan salah satu pemberontak gerilya yang berasal dari Kolombia. Kelompok ini disebut sebagai yang terbesar di Kolombia dengan sekitar 20 ribu pasukan yang terdiri dari 6.000-7.000 pasukan aktif dan 8.500 warga sipil yang mendukung aksinya, dilansir BBC.Kelompok gerilya yang berpandangan kiri, Marxist-Leninisme ini sudah didirikan pada tahun 1964, di tengah panasnya Perang Dingin. Mulanya, kelompok ini menjadi pasukan di bawah Partai Komunis Kolombia (PCC), tapi organisasi militer itu memisahkan diri pada 1993.

Sebelum terbentuknya FARC, Kolombia juga dirundung Perang Sipil selama 10 tahun yang dijuluki dengan La Violencia. Peristiwa mengerikan itu mengakibatkan sekitar 200 ribu-300 ribu orang tewas dan dipicu oleh pembunuhan Jorge Eliecer Gaitan, pemimpin Partai Liberal Kolombia.Dikutip Insight Crime, FARC yang menjadi salah satu pemberontak tertua di Amerika Latin sudah terlibat peperangan melawan Pemerintah Kolombia. Kelompok itu mendapatkan pendanaan untuk perang dari hasil pemerasan, penarikan pajak bagi pemilik lahan, dan terlibat perdagangan narkoba.

Pada Agustus 2016, Pemerintah Kolombia dan FARC sudah memutuskan untuk berdamai dan resmi mengakhiri perang yang berlangsung selam 52 tahun. Meski begitu, terdapat pembelot FARC yang menolak berdamai dan masih melangsungkan aksinya sampai sekarang.2. ELN - Kolombia

Ejército de Liberación Nacional (ELN) merupakan kelompok gerilya sayap kiri terbesar kedua di Kolombia setelah FARC. Sama seperti FARC, kelompok pemberontak sayap kiri ini sudah berdiri sejak Juli 1964 menyusul peristiwa La Violencia yang merenggut ribuan nyawa.

Namun, pemberontak ini didirikan dengan kombinasi aliran Marxist-Leninisme dan teori agama Katolik. Maka dari itu, kelompok ini melakukan rekrutmen anggota pertamanya di 1960-an lewat bantuan gereja dan beberapa di antara anggotanya merupakan pastor.Sementara itu, ELN dikenal sebagai salah satu kelompok pemberontak paling brutal dan berbahaya di Kolombia. Bahkan, setelah perjanjian perdamaian antara FARC dan Pemerintah Kolombia, praktis kelompok ini dinobatkan sebagai pemberontak terbesar di Kolombia, dengan sekitar 3.000 pasukan.

Salah satu teror paling mematikan yang pernah dilakukan ELN adalah ketika kelompok ini membom Akademi Kepolisian di Bogota pada Januari 2019. Peristiwa memilukan itu telah mengakibatkan 21 calon polisi tewas, dikutip dari Insight Crime.3. EPL - Kolombia

Ejército Popular de Liberación (EPL) menjadi kelompok pemberontak yang terbentuk pada 1967 di bawah Partai Komunis Kolombia (PCC). Pemberontak ini diketahui memiliki basis utama di Catatumbo yang terletak di perbatasan Kolombia-Venezuela.

Editor : Buliran News
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini