Perusahaan yang berpusat di Waltham, Massachusetts ini memiliki 181.000 karyawan. Raytheon Technologies merancang dan memproduksi komponen untuk industri kedirgantaraan dan pertahanan. Ini termasuk mesin pesawat, avionik, dan aerostructure sejauh kemampuan manufaktur pesawat mereka pergi.Perusahaan ini, seperti Northrop Grumman dan Lockheed Martin, jadi kontraktor militer utama dan sebagian besar pendapatannya berasal dari kontrak Pemerintah AS. Pelanggan utamanya adalah Departemen Pertahanan AS. Pelanggan lain dari pemerintah AS termasuk NASA, Departemen Luar Negeri dan Departemen Energi.
2. Airbus SE, pendapatan Rp 862 triliun
Airbus SE adalah perusahaan kedirgantaraan multinasional trans-Eropa. Ini adalah produsen pesawat terbesar ke-2 di dunia berdasarkan pendapatan menurut angka pada 2020.Perusahaan ini memiliki 131.300 karyawan pada akhir 2020. Airbus merancang, mengembangkan, memproduksi dan menjual pesawat sayap tetap dan sayap putar untuk sektor sipil dan militer. Perusahaan telah menjual 8.000 unit pesawat paling terkenalnya, yang dikenal sebagai Airbus A320 pada 2018, menjadikannya pesawat komersial terlaris ke-2 di dunia. Itu juga merupakan pesawat pertama dengan sistem “fly-by-wire digital”.
Di antara pelanggan komersial Airbus, adalah maskapai penerbangan seperti Delta Airlines, Jetblue Airways, Wizz Air, Turkish Airlines, dan IndiGo. IndiGo memiliki jumlah pemesanan pesawat bersejarah tertinggi sebesar satu total 830 unity. Airbus memiliki total pesanan pesawat komersial 20.341 pada akhir April 2021.Pada Januari 1999 Airbus membentuk perusahaan terpisah bernama Airbus Military SAS. Perusahaan ini diluncurkan untuk memulai pengembangan dan pembuatan transportasi taktis bertenaga turboprop pesawat, A400M. A400M sedang dikembangkan oleh berbagai anggota NATO Belgia, Perancis, Jerman, Luksemburg, Turki, Spanyol, dan Inggris. Produksi ini akan mulai melengkapi armada anggota NATO lainnya, sebagai alternatif pengangkutan udara taktis untuk pesawat asing seperti C-130 Hercules Amerika.
1. Lockheed Martin Corporation, pendapatan Rp 939 triliun
Perusahaan mengembangkan pesawat dengan kemampuan terbang tertinggi dan salah satu pesawat berawak tercepat dalam sejarah penerbangan, dinamakan sebagai SR71 Blackbird. Produk itu memiliki kecepatan tertinggi dan ketinggian masing-masing Mach 3,3 dan 85.000 kaki. Itu dirancang untuk berada di luar jangkauan radar musuh dan jet tempur. Biaya operasional dan munculnya pengintaian satelit kemudian menyebabkan pensiunnya pesawat.Kontraktor pertahanan ini juga merupakan produsen pesawat pertama yang mengembangkan pesawat siluman pertama, F117, juga disebut nighthawk. Produk ini memulai babak baru dalam pesawat taktis militer generasi berikutnya. Lockheed Martin juga merupakan produsen F22 Raptor, pesawat tempur superioritas udara siluman paling canggih yang hanya beroperasi dengan Angkatan Udara Amerika Serikat dengan detail desain yang sangat rahasia.
Produk yang menjadi permata mahkota perusahaan ini adalah program serangan gabungan F35, yang secara luas disebut-sebut sebagai sistem senjata paling mahal dalam sejarah militer. Biaya operasional dan pemeliharaan armada tersebut lebih dari 1 triliun dollar AS. Berbagai versi F35 digunakan oleh 3 cabang militer AS, yaitu Angkatan Udara Amerika Serikat, Korps Marinir Amerika Serikat, dan Angkatan Laut Amerika Serikat. Pesawat ini juga memiliki 14 pembeli internasional. (*/kps)
Editor : Buliran News