BuliranNews, SIMPANG EMPAT - Ribuan warga Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) diungsikan dan bermalam di tenda darurat yang berada di halaman kantor bupati. Mereka adalah korban gempa Pasaman Barat yang terjadi Jumat kemarin."Fokus utama kami saat ini adalah menyediakan tempat pengungsian, dapur umum, dan kebutuhan air bersih," ujar Wakil Bupati Pasaman Barat Risnawanto, Jumat (25/2) malam.
Hingga Sabtu (26/2) dini hari, petugas gabungan kata dia, masih mengevakuasi warga ke lokasi pengungsian di halaman kantor bupati.Para pengungsi korban gempa menempati tenda darurat beralaskan tikar. Mereka umumnya adalah orang lanjut usia, perempuan, dan anak-anak. Mereka tidur berdesakan di bawah tenda darurat dengan selimut seadanya, sebagian terlihat tidur dengan posisi duduk.
Salah seorang pengungsi dari Jorong Timbo Abu Kajai, Kecamatan Talamau, Amri (42 tahun) mengatakan harus mengungsikan isteri serta tiga anak karena khawatir akan gempa susulan."Banyak gempa terjadi usai gempa besar pada Jumat pagi. Karena cemas akhirnya saya memilih untuk mengungsikan keluarga," kata dia.Bersama Amri ikut mengungsi mertua serta tetangga yang rumahnya mengalami retak serta rusak karena gempa. Ia bersama keluarga besar datang ke lokasi pengungsian dengan berboncengan sepeda motor secara bergantian dan membawa pakaian seadanya."Untuk selimut kami pakai kain sarung karena memang pakaian yang dibawa tidak banyak. Untuk makan malam tadi disediakan di tempat pengungsian," ujar Amri. Ia menceritakan bahwa listrik dan jaringan seluler di lokasi rumahnya mati sejak gempa Pasaman Barat magnitudo 6,1 terjadi pada Jumat kemarin. (*/tmp)
Editor : Buliran News