Air Terjun Bayang Sani, Pemandian Noni Belanda nan Memesona

Air Terjun Bayang Sani, Pemandian Noni Belanda nan Memesona
Air Terjun Bayang Sani, Pemandian Noni Belanda nan Memesona

SUMATERA BARAT, memiliki Air Terjun Bayang Sani yang memesona. Kabarnya, dulu ketika zaman penjajahan, para noni Belanda sering mandi di sana.Air Terjun Bayang Sani merupakan salah satu yang wajib dijelajah bila bertandang ke Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat.Air terjun ini sangat populer dan menjadi salah satu ikon dari Kabupaten Pesisir Selatan yang harus ditempuh melalui Jalan Raya Padang-Painan sejauh 60 km dari Kota Padang atau dari Painan sekitar 20 km.Air terjun ini terletak sekitar 6 km dari Puncak Bukit Bendera atau 3 km sebelum Jembatan Akar.

Air Terjun Bayang Sani tepatnya berada di Nagari Kota Baru, Kecamatan Bayang, Kabupaten Pesisir Selatan.Selama perjalanan hamparan sawah dan perbukitan menjadi pemandangan yang akan ditemui. Tidak mengisyaratkan kawasan pesisir. Semakin ke dalam maka semakin hijau daerahnya.

Untuk sampai ke air terjun ini akan ditemui tandanya dari papan namanya.Bisa juga cari Masjid Jihad Koto Baru kemudian belok ke kanan dan ikut jalanannya hingga menemukan gapura begonjong yang tingginya lebih dari 3 m. Dari jalan hingga sampai ke lokasi sekitar 250 m.Setelah itu akan ada petugas dari masyarakat setempat untuk meminta retribusi masuk area objek wisata Rp 5.000 per orangnya.Kendaraan pun kami parkirkan dari perjalanan masuk sudah terlihat air terjunnya, semakin dekat semakin terdengar keras suara gemuruh jutaan kubik air yang jatuh dari ketinggian ini.Biaya parkir untuk motor Rp 2.000, mobil Rp 5.000 dan bus mini Rp 10.000.

Air Terjun Bayang Sani memiliki 7 tingkatan, namun hanya sampai tingkatan ketiga yang dapat dikunjungi, selebihnya membutuhkan waktu yang cukup lama dan jarang dikunjungi oleh para wisatawan.Umumnya, pengunjung hanya datang ke air terjun tingkat pertama sebab tidak membutuhkan waktu yang lama.Kabarnya air terjun tingkat kedua terletak kira-kira 400 m di atas air terjun tingkat pertama dan memilik ketinggian sekitar 25 m. Sedangkan untuk tingkatan berikutnya belum ada datanya.Ternyata air terjun tingkat pertama ini memiliki sejarah yang menarik juga. Dulu pada masa penjajahan Belanda, air terjun ini kerap menjadi tempat mandi noni-noni dan mener-mener Belanda.

Kawasan ini dulunya diberi nama Wellcome, karena disambut oleh keindahan alam yang menakjubkan dan merasa nyaman ketika mandi di sana. Masyarakat sekitar kemudian menyebut nama air terjun ini dari kata tersebut yang melesap dengan tutur lisan sehari-hari menjadi Walikum.

Ada juga yang menyebut air terjun ini hingga tahun 1980-an sebagai Sarasah Ikua Kudo atau Air Terjun Ekor Kuda karena bentuknya yang mirip ekor kuda.Kemudian tahun 1980-an nama air terjun ini berubah seiring perubahan nama daerah-daerah di Sumatra Barat, termasuk Sarasah Ikua Kudo.Air terjun ini pun diberi nama Air Terjun Bayang Sani sesuai nama kawasannya.Setibanya di air terjun tingkat pertama ini, ingin rasanya melapaskan pakaian dan bermain air sebab aliran airnya begitu jernih dan deras sekali. Kami turun ke bawah dan melintasi aliran sungai dan bebatuan untuk menuju air terjunya agar lebih dekat lagi, butiran-butiran air yang melayang-layang di udara begitu terasa.

Segar dan menyenangkan!Tepat di bawah air terjun terdapat lubuak (kolam) yang dimanfaatkan para pengunjung untuk bermain air, berenang dan mandi-mandi. Bagi yang tidak bisa berenang, pengunjung juga bisa sewa ban yang telah disediakan oleh masyarakat sekitar.Tidak disarankan untuk loncat ke dalam lubuak karena banyak bebatuan besar.Tetap jaga keselamatan dan jangan rusuh jika mandi. Jika dilihat air terjun tingat pertama ini memang lebar kira-kira 50 m dan cukup tinggi sekitar 80 m.Tidak salah bila Air Terjun Bayang Sani termasuk katagori air terjun terbesar di Sumatra Barat. ***

 

Editor : Buliran News
Tag: