Dukung Rudal Hipersonik, China Kembangkan 6G

Dukung Rudal Hipersonik, China Kembangkan 6G
Dukung Rudal Hipersonik, China Kembangkan 6G

NEGERI TIRAI BAMBU China diketahui sedang mengembangkan teknologi 6G. Dalam laporan terbaru, jaringan itu nantinya bisa digunakan untuk deteksi dan pelacakan kendaraan hipersonik.Ini berasal dari studi dalam Journal of National University of Defense Technology pada hari Selasa lalu. Teknologi ini disebut bisa memecahkan masalah saat membangun komunikasi dengan rudal atau kendaraan luar angkasa yang memiliki kecepatan lima kali dari kecepatan suara.

Biasanya kendaraan hipersonik near-space seperti pesawat ruang angkasa atau misil, yang melakukan jalanan lewat atmosfer dengan kecepatan jauh lebih cepat dari kecepatan suara, akan membentuk selubung plasma.Tim peneliti menambahkan saat lapisan gas panas terionisasi di sekitar kendaraan bisa menyebabkan pemadaman komunikasi yang bisa berlangsung hingga 10 menit.

"Selongsong plasma yang terbentuk selama masuknya kembali kendaraan hipersonik jarak dekat akan mengganggu (dengan) deteksi gelombang elektromagnetik," kata para ilmuwan dikutip dari The Independent, Rabu (2/2).Dalam penelitian baru, Yao Jianquan dari School of Precision Instrument and Optoelectronics Engineering di Universitas Tianjin China dan timnya membangun perangkat laser yang bisa menghasilkan pancaran gelombang elektromagnetik terus menerus pada pita terahertz.

Rentang frekuensi dari gelombang mikro dan infrared digunakan untuk teknologi 6G yang diharapkan bisa merevolusi komunikasi. Sistem komunikasi semacam itu diperbarui hampir setiap dekade dan dikenal dengan generasi atau G.Dalam studi baru, para peneliti membangun model kendaraan near-space yang khas dan memodelkan distribusi selubung plasma dengan kondisi penerbangan yang berbeda. Selain itu juga melakukan simulasi karakteristik transmisi gelombang elektromagnetik terahertz dalam selubung plasma.

Tim peneliti dapat mengonfirmasi menggunakan eksperimen pencitraan di lingkungan laboratorium jika gelombang terahertz frekuensi tinggi bisa menembus selubung plasma secara efektif.Gelombang tersebut bisa dengan mudah menembus selubung plasma yang dihasilkan oleh senjata hipersonik dengan kecepatan 10 kali kecepatan suara atau bahkan lebih cepat. South China Morning Post menyebut seolah-olah black barrier tidak ada.

Peluncuran 6G memang belum ada tanggal pastinya atau bahkan dalam waktu dekat. Namun jaringan ini disebut bisa menawarkan sejumlah aplikasi termasuk mengemudi secara otomatis lebih baik hingga meningkatkan dalam penerbangan serta soal konektivitas. (*/npb/roy)

Editor : Buliran News
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini