RAGAM kuliner sambalado atau sambel khas Sumatera Barat, sangat banyak dan akan memakan waktu untuk menuliskannya satu per satu. Hampir semua sambalado itu dibuat dengan menjadikan batu giling atau ulekan sebagai media terakhir sebelum disajikan untuk disantap, namun tidak demikian halnya dengan sambalado cangkuak atau banyak juga yang menyebutnya dengan nama samba aia didiah.Kenapa dinamakan sambalado cangkuak atau sambalado aia didiah? Karena memang menjadikan air didiah atau air penanakan nasi atau kalau di Jakarta dikenal dengan nama air tajin sebagai andalannya.
Cara membuatnya sangat unik, cabe yang sudah digiling lantas dimasukkan ke dalam wadah tahan panas yang didalamnya telah ada iklan teri, belimbing wuluh dan daun jeruk.
Lantas bahan tersebut diguyur dengan air penanakan nasi dan dimasak berbarengan dengan nasi itu sendiri dengan menempatkan wadah bersangkutan di bagian paling atas nasi.Saat nasi matang, maka samabalado cangkuak pun matang dan siapa dinikmati bersama orang-orang tersayang kalian.
Bahan utama :
- 7 butir bawang merah
- dua genggam ikan teri asin
- dua batang daun bawang
- 3 gelas air tajin
- 1/2 lembar daun kunyit
- dua potong asam kandis atau bisa diganti dengan belimbing wuluh
- garam
- kaldu
Bumbu yang dihaluskan :