Bubungan Lima, Rumah Adat Bengkulu dan Filosofinya

Bubungan Lima, Rumah Adat Bengkulu dan Filosofinya
Bubungan Lima, Rumah Adat Bengkulu dan Filosofinya

RUMAH ADAT BENGKULU adalah rumah adat yang menjadi ciri khas Provinsi Bengkulu. Di Bumi Raflesia itu, rumah adatnya disebut sebagai rumah adat Bubungan Lima yang dikenal memiliki sebuah ciri khasnya tersendiri. Tidak hanya itu saja, rumah adat Bubungan Lima juga mempunyai filosofi yang dipegang teguh oleh masyarakat adat setempat. Supaya Anda bisa lebih paham mengenai rumah adat Bengkulu.1. Ciri Khas Bentuk Rumah Adat Bengkulu

Ciri khas rumah adat Bubungan Lima ini salah satunya terletak dari bentuk atapnya yang tampak seperti bertumpuk-tumpuk. Wiranata dkk. dalam jurnal ilmiahnya yang berjudul “Rancang Bangun Permainan Android Tiga Dimensi Teka Teki Rumah Bubungan Lima dengan Metode Kecerdasan Buatan” menyebutkan bahwa nama Bubungan Lima merujuk pada bentuk atapnya. Selain itu, bahan pembuat atapnya adalah ijuk pohon enau. Namun seiring berjalannya waktu, bahan pembuat atap sudah berganti dengan seng.Selain atapnya yang unik, rumah Bubungan Lima memiliki tiang yang menampung badan rumah. Ada sekitar 15 tiang dengan ukuran kurang lebih 1,8 meter yang menopang rumah ini. Karena memiliki banyak tiang penopang, maka rumah ini bisa tahan dengan gempa. Keunikan lain rumah ini terletak pada anak tangganya. Anak tangga rumah Bubungan Lima selalu berjumlah ganjil yang berkaitan dengan kepercayaan adat setempat.

Rumah adat ini memiliki fungsi khusus seperti tempat mengadakan berbagai ritual adat seperti pernikahan, kelahiran, penyambutan tamu, dan kematian. Terdapat kolong di bawah rumah ini yang difungsikan sebagai tempat penyimpanan gerobak, hasil panen pertanian, kandang hewan, alat-alat pertanian, kayu api, dan sebagainya.Rumah adat Bengkulu memiliki nama lain Bubungan Lima. Dinamakan demikian karena atapnya yang bersusun atau membumbung. Mau punya rumah bersusun alias dua lantai di Bintaro? Cek pilihan rumahnya dengan harga di bawah Rp1 M di sini!

2. Struktur Pembagian Ruang Rumah Adat BengkuluRumah Bubungan Lima memiliki struktur pembagian ruang rumah yang khas. Ada tiga bagian utama dari rumah ini, yakni bagian atas, bagian tengah dan bagian bawah. Bagian atas terdiri dari atap dan bubungan yang biasanya terbuat dari ijuk maupun seng. Di bagian atap ini biasanya terdapat loteng yang penghuni rumah menyimpan benda-benda pusaka disakralkan.

Bagian tengah merupakan bagian rumah dimana terdapat beberapa ruangan. Adapun istilah-istilah ruangan di rumah adat Bengkulu ini, dilansir dari buku Yuk Mengenal Rumah Adat Sumatera oleh Badan Bahasa Kemdikbud, antara lain:1. Berendo

Pada bagian ini, pemilik rumah akan menerima tamu yang belum dikenalnya. Biasanya mereka bertamu hanya dalam waktu singkat. Tempat ini juga dijadikan tempat bermain anak-anak.2. Hall

Salah satu ruangan di dalam rumah Bubungan Lima selanjutnya adalah Hall, dimana pemilik rumah biasanya menghabiskan waktu bersama tamu yang sudah dikenal. Mereka biasanya bercengkrama pada malam hari di tempat ini. Pada saat upacara adat, pernikahan misalnya, ruangan ini digunakan untuk acara meminang. Saat upacara selamatan pun dilakukan di ruangan ini.3. Bilik Gedang

Ruangan ini merupakan ruangan yang digunakan oleh pemilik rumah sebagai kamar tidur. Pada bagian rumah ini juga anak-anak yang masih kecil tidur bersama-sama dengan orang tuanya.4. Bilik Gadis

Ruangan ini khusus dibuat untuk anak gadis. Tujuannya adalah agar anak gadis yang beranjak remaja mendapatkan tempat yang aman untuk beristirahat. Bilik Gadis ini juga ditempatkan di sebelah Bilik Gedang untuk memudahkan orang tua dalam mengawasi si anak gadis.5. Ruang Tengah

Ruang ini biasanya digunakan untuk tempat beristirahat tamu perempuan baik itu ibu-ibu maupun anak gadis. Selain itu, ruang ini juga digunakan sebagai tempat mengaji. Kadang-kadang, ruang tengah ini digunakan oleh anak laki-laki bujang pemilik rumah untuk tidur.6. Ruang Makan

Editor : Buliran News
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini