Cara Aman Mendirikan Tenda Saat Naik Gunung

Cara Aman Mendirikan Tenda Saat Naik Gunung
Cara Aman Mendirikan Tenda Saat Naik Gunung

  • Di kawasan kawah beracun. Di Indonesia banyak sekali gunung aktif. Di mana, aktivitas vulkanologi masih terjadi di perut gunung. Pada area tertentu, pendaki dapat mendengar suara gemuruh dari dalam tanah. Dan ada juga yang mengeluarkan gas. Senyaman apapun kawasan tersebut, jika itu daerah kawah beracun, jangan sekali-kali mendirikan tenda di sana. Karena kamu bisa keracunan. Bau gas beracun di gunung ini mirip dengan bau telur busuk. Ini adalah ciri khas dari bau belerang. Pada zaman dulu, banyak pendaki yang mati karena keracunan belerang saat berada di puncak gunung berapi pada malam hari. Hal ini dikarenakan molekul gas beracun yang melayang di atas gunung, mengendap ke permukaan gunung saat udara dingin di malam hari. Akhirnya, pendaki yang menghirup gas beracun tersebut mati. Jika sudah mencium bau sulfur atau belerang, segera pakai masker dan jangan berlama-lama di tempat tersebut.
  • 6. Dirikan tenda sesuai prosedur, mulai dari memasang frame, inner, pasak, rain cover hingga flysheet

    Saat ini ada berbagai model tenda di pasaran. Kamu dapat membeli tenda tarp tent, dome, ridge, quick pitch hingga tunel. Setiap tenda memiliki prosedur dan tips mendirikan tenda gunung masing-masing. Jangan pukul rata semua sama, kamu perlu mempelajari cara memasang tenda sesuai modelnya.Setiap model memiliki bentuk frame, pasak, inner dan outer yang berbeda. Kami merekomendasikan pendaki pemula untuk berlatih mendirikan tenda sebelum berangkat mendaki. Dengan begitu, saat di gunung, kamu dapat mendirikan tenda dengan benar.

    7. Pastikan bentuk tenda sempurna dan terpancang dengan kokohKami sering melihat banyak tenda-tenda dari pendaki pemula yang tidak kokoh. Bentuk badan tenda tidak berdiri sempurna. Biasanya ini disebabkan oleh pemasangan frame yang tidak tepat dan pemasangan pasak yang tidak terpancang dengan benar. Alhasil, saat ada angin kencang, tenda akan mudah roboh.

    Biarpun kondisi di atas gunung dingin atau hujan, kamu tetap wajib memastikan tenda berdiri dengan sempurna. Periksa frame, inner tenda, tali pasak dan outer terpasang dengan baik dan benar. Jika perlu, saat final checking kamu dapat melakukan test kekuatan tenda. Pastikan tenda kuat menahan angin dari berbagai sisi dengan pancang yang sudah kamu buat.8. Pasang matras lipat atau matras tiup sebagai alas tidur

    Tidur dalam tenda memang sudah ada alas tenda. Biasanya alas tenda terbuat dari terpal. Lapisan ini sangat tipis dan pada malam hari saat kondisi tanah lembab, alas tenda sangat dingin. Kamu perlu alas tambahan agar hangat. Selain menghangatkan, matras juga membuat alas tenda menjadi empuk. Jadi, kamu bisa tidur dengan lebih nyenyak di malam hari. Sehingga, saat summit attack di pagi hari, kamu sudah bugar kembali. Kamu dapat menggunakan matras lipat atau matras tiup sebagai alas tidurmu. Setelah itu, baru deh kamu tidur berselimut sleeping bag.9. Kumpulkan semua perlengkapan mendaki gunung di dalam tenda

    Tips mendirikan tenda selanjutnya adalah mengumpulkan semua perlengkapan mendaki gunung di dalam tenda. Ini penting! Pertama, untuk mencegah barang tercecer. Kedua, untuk meminimalisir potensi pencurian barang oleh hewan liar dan manusia jahil saat di gunung. Ketiga, untuk mengamankan KTP dan barang berharga pendaki gunung. Jadi, setelah tenda berhasil berdiri, daftari semua perlengkapan mendaki yang kamu bawa, setelah itu, masukkan ke dalam tenda.

    10. Persiapkan parit disekeliling tendaTips terakhir mendirikan tenda di gunung adalah membuat parit. Banyak pendaki pemula yang meremehkan fungsi parit di sekeliling tenda saat hujan. Akibatnya, bagian dalam tenda basah dan tergenang air. Dengan begitu, pendaki tidak bisa tidur dengan layak di malam hari.

    Ada dua aliran air saat camping di cuaca hujan, yaitu: aliran air dari atas tenda dan aliran air dari tanah gunung. Hukum alam berkata, “Air mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang rendah.”. Jadi, apabila tenda tidak memiliki parit, tenda akan menjadi jalur lintasan aliran air. Air yang mengalir dari atap tenda dapat masuk ke dalam tenda jika kamu tidak membuat parit di sekeliling tenda. Dan air dari tanah bagian atas gunung juga akan menjadi lembab dan membawa air ke alas tenda. Untuk mengatasi hal tersebut, pendaki wajib membuat parit saat hujan. Jadi, secara singkat, fungsi parit di sekeliling tenda adalah sebagai saluran selokan agar tenda tidak kebanjiran. *** 

      

    Editor : Buliran News
    Tag:
    Bagikan

    Berita Terkait
    Terkini