Fokus poin kedua adalah tentang membiayai proyek-proyek hilirisasi dengan lebih banyak mempercayakan biaya ke lembaga perbankan, lembaga non-bank, serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Poin ketiga adalah memastikan sinkronisasi kebijakan lintas sektor untuk menghindari potensi tumpang tindih perizinan yang dapat menghambat percepatan hilirisasi.
Sebelumnya, Prabowo juga sempat menyebutkan rencana untuk melakukan hilirisasi terhadap 21 komoditas, yaitu batubara, nikel, timah, tembaga, bauksit, besi baja, emas, dan perak, serta beberapa komoditas lainnya.
Saat ini, Prabowo berkomitmen untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dengan menangani kemiskinan melalui beberapa program strategis, seperti subsidi energi, subsidi BBM, bantuan dana desa, Bantuan Langsung Tunai (BLT), Makan Siang Gratis (MBG) dan lain-lain.
Pada dasarnya, Prabowo akan meluncurkan 15 proyek besar yang berfokus pada pengolahan sumber daya alam dalam negeri pada tahun 2025. Proyek ini mencakup berbagai sektor, seperti pengolahan mineral, energi terbarukan, dan industri berbasis teknologi tinggi. Salah satu tujuan utama dari proyek ini adalah mengembangkan industri yang mengandalkan sumber daya alam di dalam negeri, bukan lagi bergantung pada proses pengolahan di luar negeri.
Selain program hilirisasi, Prabowo juga akan melaksanakan beberapa prioritas lainnya di tahun 2025, seperti Program Makanan Bergizi Gratis (MBG), swasembada energi, hingga swasembada pangan.
Editor : Buliran News