SALAH satu rumah tradisional Indonesia yang unik adalah rumah adat Aceh. Rumah tradisional milik masyarakat Aceh ini dibangun tanpa menggunakan paku dan memiliki nilai-nilai budaya Islam serta Melayu di dalamnya.Rumah Adat Aceh sering disebut dengan nama Rumoh Aceh atau Krong Bade. Di dalam rumah ini, kita bisa melihat budaya Islam dan Melayu yang sangat melekat dengan kehidupan masyarakat Aceh.
Salah satu penyebabnya karena Aceh merupakan salah satu titik awal penyebaran agama Islam di Nusantara. Meski sudah jarang digunakan masyarakat Aceh, Rumoh Aceh masih bisa kita temui di beberapa kampung di Aceh.Rumoh Aceh memiliki ciri khas berukuran besar dan terdiri dari banyak ruang di dalamnya. Kamu ingin mengetahui lebih lengkap mengenai Rumoh Aceh?
Yuk, pelajari bagian-bagian dan keunikan rumah adat Aceh berikut ini!Bagian-Bagian Rumah Adat Aceh dan Fungsi Setiap Ruang
1. Bentuk Rumah Adat AcehSecara umum, rumah ini berbentuk seperti rumah panggung yang memanjang dengan atap berbentuk prisma. Tinggi tiang rumah panggung ini sekira 2,5-3 meter.
Bentuk memanjang ini disebut sengaja dibuat masyarakat Aceh agar memudahkan penentuan kiblat sholat. Kesuluruhan material rumah adat dari Aceh ini terbuat dari material kayu.Sementara, bagian atap dilapisi daun rumbia. Setiap rumah biasanya memiliki tiga sampai lima ruang.
Rumah yang memiliki tiga ruang biasanya ditopang oleh 16 buah tiang. Sementara, rumah yang memiliki lima ruang, biasanya ditopang oleh 24 tiang.
Salah satu keunikan rumah adat ini adalah pintunya yang berukuran kecil dengan tinggi sekira 120-150 cm. Meski pintu kecil, begitu memasuki rumah, kamu akan takjub dengan ukuran ruangan yang besar. Beberapa warga yang memiliki tingkat ekonomi lebih baik, rumah akan dihiasi ukiran dan ornamen unik.2. Seuramoe-ukeu atau Serambi Depan Rumah Adat Aceh
Serambi depan rumah adat Aceh biasanya digunakan untuk menerima tamu laki-laki. Selain itu, ruang yang terletak di bagian depan rumah ini juga berfungsi sebagai tempat tidur dan tempat makan tamu laki-laki.
3. Seuramoe-likoot atau Serambi BelakangJika serambi depan digunakan untuk menerima tamu laki-laki, serambi belakang digunakan sebagai tempat menerima tamu perempuan. Selain itu, tempat ini juga digunakan sebagai tempat tidur dan tempat makan tamu perempuan.
4. Rumah-InongRumah-inong merupakan bagian utama rumah adat Aceh. Ruang ini menghubungkan serambi belakang dan serambi depan. Rumah-inong terbagi menjadi dua ruangan. Kedua ruangan tersebut dipisahkan sebuah jalan kecil menuju serambi depan dan belakang.
5. Dapur
Dapur atau rumoh-dapu adalah tempat untuk memasak dan menyiapkan hidangan. Dapur terletak di bagian belakang rumah, dekat dengan serambi belakang. Posisi lantai dapur biasanya lebih rendah dibanding lantai serambi belakang.6. Seulasa atau Teras
Rumah adat Aceh juga dilengkapi teras yang berada di paling depan rumah.7. Lumbung Padi
Sejak zaman dulu, sebagian besar masyarakat Aceh bermata pencaharian sebagai petani. Maka dari itu, mereka juga menyiapkan lumbung padi di sekitar rumahnya.Letak lumbung padi ini terpisah dari rumah utama. Tidak ada patokan khusus mengenai letak lumbung padi ini. Ada yang meletakkannya di bagian depan, samping, atau belakang rumah.
8. Keupaleh atau GerbangTidak semua rumah adat dari Aceh memiliki gerbang di bagian depan rumahnya. Rumah yang dilengkapi gerbang adalah rumah miliki tokoh masyarakat atau yang memiliki tingkat ekonomi lebih baik. Biasanya, gerbang depan ini terbuat dari kayu.
9. Tamee atau TiangTiang merupakan salah satu komponen penting karena rumah adat berkonsep rumah panggung ini. Diperlukan tiang yang kokoh untuk menopang beban bangunan dan orang di dalamnya.
Tiang berbentuk tabung ini memiliki diameter sekira 20-35 cm dan tinggi sekira 150-170 cm. Sama seperti ornamen lainnya, tiang ini juga terbuat dari kayu.
5 Keunikan Rumah Adat Aceh1. Tidak Menggunakan Paku
Keunikan utama dari rumah adat Aceh adalah dibangun tanpa menggunakan paku. Untuk memperkuat bangunan, masyarakat Aceh menggunakan bahan pengikat yang terbuat dari tali ijuk dan rotan.Meski terlihat sangat sederhana, ikatan ini dapat membuat rumah tradisional dari Aceh ini bertahan hingga ratusan tahun.
2. Pintu Rumah PendekPintu rumah tradisional ini dibuat hanya setinggi 120-150 cm, sehingga tamu harus menunduk ketika memasuki rumah. Fungsi rumah adat Aceh dibuat dengan pintu pendek adalah sebagai simbol bahwa tamu harus menghormati tuan rumah dan tuan rumah harus memuliakan tamu.
3. Motif DekorasiRumah adat Aceh biasanya dilengkapi motif dekorasi bernuansa Islami, semisal ukiran dari ayat-ayat Al-Quran.
4. Atap yang Diikat Tali IjukAtap Rumoh Aceh hanya memiliki penahan berupa tali ijuk yang diikat tetapi tidak bersambung. Tujuannya adalah agar ketika terjadi musibah, semisal kebakaran di rumah, penghuni hanya perlu memotong satu tali saja agar kebakaran tidak merembet ke bagian rumah lainnya.
5. Arah RumahRumoh Aceh selalu dibangun menghadap utara dan selatan. Manfaat rumah adat Aceh dibangun seperti ini adalah agar cahaya matahari dapat secara mudah masuk kamar.
Material Konstruksi Rumah Adat Aceh Keseluruhan bagian Rumoh Aceh dibangun menggunakan bahan alami.Material konstruksi Rumoh Aceh:
- Kayu untuk konstruksi bangunan secara keseluruhan
- Tali rotan, ijuk, dan kulit pohon waru
- Papan untuk membuat dinding
- Daun enau untuk membuat atap
- Bambu untuk membuat bagian atas lantai, rusuk atas, dan tempat menyemat atap
- Pelepah rumbia untuk konstruksi dinding rumah
- Daun rumbia untuk konstruksi atap