Capres Unggulan : Prabowo Saling Sikut dengan Ganjar

Capres Unggulan : Prabowo Saling Sikut dengan Ganjar
Capres Unggulan : Prabowo Saling Sikut dengan Ganjar

Sementara itu, elektabilitas Prabowo juga unggul dalam survei terkini Poligov sebesar 25,5 persen. Posisi selanjutnya ditempati Ganjar Pranowo 19,1 persen, Anies Baswedan 18,3 persen, Ridwan Kamil sebesar 12,7 persen, dan Sandiaga Uno 9,6 persen.Sementara itu, survei yang dilakukan oleh Lembaga Analis dan Konsultan Sosial Politik Indonesia, Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) menunjukkan tiga kandidat capres berada di posisi teratas, yakni Ganjar Pranowo, Agus Harimurti Yudhoyono dan Anies Baswedan. Elektabilitas Ganjar Pranowo sebesar 16 persen.

Disusul Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang mencapai 14 persen, dan posisi ketiga ada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mendapatkan 13,33 persen.Kemudian, Sandiaga Uno mendapatkan 6,93 persen, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto 6,25 persen, sedangkan Prabowo Subianto harus rela keluar dari posisi 5 besar karena hanya mendapatkan 6 persen.Sementara itu, survei yang dilakukan oleh Indonesia Network Election Survei (INES) menunjukkan harapan responden terhadap capres berikutnya, yakni kandidat yang bisa meneruskan program Presiden Joko Widodo (Jokowi), mampu memulihkan perekonomian masyarakat akibat dampak Covid-19, serta tegas dan berwibawa.

Peneliti Maarif Institute Jakarta Endang Tirtana memaparkan tiga kelompok calon presiden (capres) yang berpotensi besar maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) Tahun 2024. "Pertama, tokoh dengan dukungan kuat partai dan memiliki jabatan publik serta elektabilitasnya tinggi," kata dia.Khusus kelompok tersebut, ia merujuk kepada nama Prabowo Subianto yakni Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan di Kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin saat ini. "Prabowo menjadi satu-satunya nama, sehingga tidak heran jika Gerindra yakin untuk kembali mengusung Prabowo sebagai capres," kata dia.

Kedua, tokoh-tokoh dengan dukungan kuat partai dan memiliki jabatan publik, tetapi elektabilitasnya rendah atau sedang. Tokoh itu merujuk kepada Puan Maharani, Airlangga Hartarto dan Agus Harimurti Yudhoyono.Terakhir, kelompok atau tokoh-tokoh minim dukungan partai dan memiliki jabatan publik dan elektabilitas tinggi atau sedang. Sebagai contoh Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Ridwan Kamil, Sandiaga Uno dan Erick Thohir. "Mereka berpeluang menjadi kuda hitam, baik sebagai capres ataupun cawapres dengan menjaga elektabilitas serta merebut dukungan partai-partai," ujarnya. (*/rep)

Editor : Buliran News
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini