NGOPI tanpa kawan itu hambar. Kawan atau teman, tak selamanya manusia. Ia bisa saja berbentuk lain, semisal benda. Namun ada satu kawan ngopi yang rasanya wajib hadir, yakni kue atau penganan. Kawan satu ini bisa dipilih sesuai selera.Jika kamu berkunjung ke Sulawesi Selatan, ada satu kawan ngopi yang patut kamu coba, yakni dampo’. Rasanya manis—sangat manis malah.
Dampo’ atau dalam bahasa Indonesia disebut salai ini terbuat dari pisang yang telah sangat matang. Biasanya masyarakat mengolah pisang menjadi dampo’ karena pisang tersebut hampir jappo atau bonyok karena terlalu masak.
Rasa manis yang terkandung dalam dampo’ sangat kontras dengan rasa pahit pada kopi. Sehingga keduanya menjadi pasangan yang serasi.
Bahan baku dampo adalah pisang. Sementara tanaman bernama latin Musa sppini bisa dibilang tanaman purba. Karena sudah ada sejak sebelum masehi (SM).Nama Musa diambil dari nama seorang dokter bernama Antonius Musa pada zaman Kaisar Romawi Octavianus Augustus (63 SM – 14 M), beliau selalu menganjurkan pada kaisarnya untuk makan pisang setiap harinya agar tetap kuat, sehat, dan segar (Kasrina dan Anis Zulaikha Q dalam Mudjajanto dkk, 2013).
Pisang adalah tanaman yang mudah tumbuh. Tidak perlu pembibitan khusus. Pun perawatannya terbilang mudah.Tanaman ini tidak butuh penanaman berkali-kali. Misalnya kamu sudah panen sekali lantas harus menanam yang baru. Pisang tidak demikian. Hanya sekali tanam saja dan akan tumbuh terus menerus.
Pisang merupakan komoditas hortikultura atau buah. Buahnya dapat dimakan langsung atau diolah. Pisang merupakan buah yang tidak tahan lama, oleh karena itu perlu dilakukan upaya untuk menjadikannya lebih tahan lama adalah diolah menjadi salai dan tepung.
Cara mengolah pisang menjadi dampo’ cukup mudah, cukup dengan membelah pisang matang menjadi dua atau bisa juga utuh. Ini tergantung kepada si pengelolah saja.Setelah dibelah, langkah selanjutnya adalah menjemur pisang tersebut di bawah sinar matahari. Bisa juga dipanggang di atas api atau diasapi sehingga pisang dampo’ bisa lebih tahan lama.
Setelah dijemur, dampo bisa dimakan langsung. Namun, akan terasa lebih nikmat jika digorang dengan tepung terlebih dahulu.Pangsa pasar dampo’ seperti dilansir dari Wikipedia, saat ini sudah menembus pasar internasional. Itu artinya dampo tidak hanya sebagai kawan ngopi, tapi juga bisa mendongkrak perekonomian masyarakat.
Masih dibudidayakan seadanyaIndonesia memiliki peluang yang bagus untuk membuat berbagai jenis dampo. Sebab menurut sejumlah penelitian, Indonesia dihuni kurang lebih 200 jenis pisang yang tersebar di seluruh penjuru pulau.
Selain buahnya menjadi dampo’, pisang sesungguhnya adalah tanaman serbaguna, mulai dari akar, batang (bonggol), batang semu (pelepah), daun, bunga, buah sampai kulitnyapun dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.Khusus untuk buahnya, ia kaya akan sumber vitamin dan karbohidrat serta sangat digemari orang karena enak dimakan baik sebagai buah meja atau melalui pengolahan terlebih dahulu.
Editor : Buliran News