PERNAHKAN kamu mengira jika tugas menjadi seorang Master of Ceremony (MC) itu terlihat mudah? Akui saja! Meskipun dugaan itu adalah sebuah kesalahan. Sebenarnya menjadi MC yang handal dibutuhkan keterampilan dan ilmu pengetahuan yang mendalam dan bisa dipelajari.Persiapan yang memadai adalah salah satu kunci kesuksesan seorang MC sebagai bagian dari profesionalisme. Hal ini disebabkan MC harus mempersiapkan segalanya, seperti penampilan yang menarik hingga materi yang akan disampaikan.
MC profesional yang memiliki jam terbang tinggi umumnya lebih memiliki persiapan dibandingkan pemula. Ungkapan tersebut bukanlah jaminan untuk bisa menampilkan performa terbaik. Hal demikian wajar terjadi, karena berbagai faktor non teknis mungkin saja terjadi.Namun, kita jangan pernah menyepelekan persiapan karena kunci keberhasilan menjadi MC tergantung dari persiapan yang kita lakukan. Semakin baik persiapan yang kita lakukan maka hasilnya akan semakin baik.
Ada kalanya kamu harus tahu kapan menolak dan menerima tawaran “perform” jika sudah menjadi seorang MC profesional. Seorang pemula, umumnya akan menerima semua tawaran yang datang. Alasan diterima kebanyakan untuk melatih jam terbang, serta ingin bisa tampil dan membuktikan bahwa dirinya adalah MC yang kompeten.
Kamu juga harus tahu bahwa dalam keadaan tertentu seorang MC juga boleh menolak tawaran yang datang kepadanya. Hal ini karena seorang MC profesional harus bisa memperhatikan tawaran atau permintaan. Kita harus memasang pola pikir bahwa penolakan bukan karena takut, tapi karena realistis. Ya, seperti itulah problematika dan dilematika kehidupan seorang MC yang menjadi pusat perhatian publik ketika memandu atau membawakan sebuah acara.Satu hal yang patut kita sadari, bahwa publik dengan mudah akan menilai MC dari apa yang mereka lihat dari penampilan, bahasa tubuh, tatabusana, make up, cara berinteraksi, serta dari apa yang mereka dengar, seperti tatabahasa, pengucapan kata dan kalimat, dan wawasan.
Pernahkah kamu membayangkan jika seorang MC sedang memandu sebuah acara dengan kondisi lupa rundown serta gagap berbicara? Atau kamu pernah melihat busana yang dikenakan MC tidak sesuai dengan situasi acara?Hal demikian adalah mimpi buruk seorang MC, namun kejadian janggal tersebut tidak berakhir seperti itu saja. Ada kalanya seorang MC saat berinteraksi dengan seorang tokoh di atas panggung, tidak bisa mengikuti arah pembicaraan. Tentu saja, hal demikian menjadi bahan cibiran dan tertawaan.
Bagaimana cara menghindari hal-hal yang ditakutkan seorang MC? Inilah beberapa tips yang akan kita kupas yang harus dimiliki MC handal:1. ConfidentKepercayaan diri mutlak harus dibutuhkan seorang MC, karena harus berhadapan dengan publik baik dalam acara besar atau kecil, resmi atau tidak resmi, off-air maupun on-air. Hal ini akan membantu kita menguasai panggung dan audience serta memudahkan Anda berinteraksi dan mengatur jalannya acara.2. Management’s Skill
Seorang MC yang baik memiliki kemampuan untuk memandu atau membawakan suatu acara dan tidak hanya sekadar terima tawaran, datang, dan beraksi. Kita juga harus mengetahui dengan detail apa acaranya, lokasinya seperti apa apa, siapa saja yang diundang, siapa tokoh atau pejabat yang akan hadir, siapa audience-nya, dan seperti apa rundown acara dari panitia atau penyelenggara acara.MC harus ikut serta dalam beberapa briefing yang diadakan panitia untuk memudahkan MC mengatur manajemen acara di atas panggung. MC profesional harus mampu melakukan riset, meskipun sederhana dan kecil-kecilan, terhadap topik, tokoh, produk, dan hal lain yang terkait acara yang akan dipandunya.
Di atas panggung MC harus mampu mengatur jalannya acara dari mulai pembukaan sampai penutupan acara dengan berpatokan pada rundown acara dari panitia. MC harus mampu mengatur tertibnya acara dan menghantarkan acara dengan baik kepada audience.
3. AdaptifMC harus mampu beradaptasi dengan lingkungan tempat dia melakukan tugasnya. Lingkungan bukan berarti sempit dan terbatas pada panggung saja, namun juga setiap detail yang bersangkutan dengan acara, termasuk : Audience (profesi, strata sosial, usia), Jenis acara (formal, informal, protokoler, wedding, showbiz, onair, atau offair), Lokasi (terbuka atau tertutup), Skala acara (besar, sedang, kecil), Pendukung acara (pengisi acara, bagian tehnis, dan panitia).
Editor : Buliran News