4. Yamaha RX 100Yamaha RX100 meluncur pada tahun 1977. Mesinnya dua tak dengan kubikasi hanya 100 cc, namun mampu menyemburkan power 11,5 dk dengan top speed 110 km/jam, terbilang kencang pada masanya. Lalu, yang membuat motor ini legendaris, meski punya mesin 2-tak konsumsi bensinnya irit.
Tahun 1977, seri “RX” hadir lagi, tapi masih tetap dengan kapasitas mesin 100cc. Nama “RX” rupanya nama yang sakti. Nama ini akhirnya menjadi nama yang melegenda di Indonesia, karena perjalanannya yang panjang dan Yamaha “RX”, tetap memiliki penggemar tersendiri sampai saat ini. Motor ini bertahan hingga tahun 1981.
Meskipun bermesin kecil namun mampu memuntahkan tenaga hingga 11,5bhp pada kitiran 7.500rpm khas motor overstruk yang tidak bisa teriak sampai rpm tinggi.5. Yamaha RX 135
Yamaha rupanya terus mengembangkan versi “RX” dengan mengeluarkan Yamaha RX-K yang berkapasitas 135cc pada tahun 1980. Kapasitas mesin membengkak menjadi 135cc. Inilah yang jadi cikal bakal Yamaha RX King di kemudian hari.
Yamaha RX-K adalah tunggangan yang keren pada masa itu. Motor ini didatangkan secara CBU langsung dari Jepang sono. Dengan kapasitas mesin 135cc tentunya mudah bagi kuda besi ini untuk melibas saingan-saingannya. Motor ini bertahan hingga tahun 1983.Yamaha RX-K ini dianggap kurang laku dan kurang cocok untuk pasar Indonesia, makanya motor ini hanya berumur singkat saja. Dibekali mesin 135cc 2-stroke, Cylinder 1 tegak, Max. power 17,5 hp @ 7500 rpm. Dari segi desain lampunya motor ini tergolong mewah karena dilengkapi cover lampu layaknya motor balap
6. Vespa VBBDari sekian banyak varian Vespa yang beredar, Vespa VBB merupakan salah satu model yang cukup populer. Kepopuleran Vespa VBB bisa dilihat dari angka penjualan yang mencapai 270 ribuan unit hingga dekade 1970-an, yang hanya bisa dikalahkan oleh Vespa 150 Sprint.Vespa VBB pertama kali diproduksi pada tahun 1960. Skuter ini merupakan evolusi dari generasi sebelumnya, yakni Vespa VBA, yang diproduksi antara tahun 1958 hingga 1960. Vespa VBB mengalami penyempurnaan ukuran karburator menjadi Dellorto SI20/17C, yang semula Dellorto SI20/17A pada VBA.
Selain itu, model VBB juga telah mengusung sistem transmisi manual empat percepatan. Sementara, Vespa VBA masih menggunakan sistem transmisi manual tiga percepatan. Perubahan lain yang cukup mencolok tampak pada penambahan garis maya melengkung di boks bagasi, mesin, dan spakbor depan, tidak dibenamkannya indikator light di handlebar atau stang, hingga model lampu belakang yang mungil.Untuk dimensinya, Vespa VBB memiliki ukuran panjang x tinggi 1.680 x 1.500 mm, dengan berat mencapai 93 kg. Skuter ini dipersenjatai mesin 2-stroke rotary volve, single cylinder, berkapasitas 145,5cc. Dengan bekal tersebut, Vespa VBB mampu memuntahkan daya hingga 5,5 hp pada putaran 5.500 rpm. Sementara, kecepatan maksimal yang bisa diraih mencapai 87 km/jam.
Vespa VBB (dan juga Vespa VBA) merupakan basis bagi generasi Vespa S yang muncul kemudian. Sayangnya, umur skuter ini terbilang singkat karena pihak Piaggio memutuskan menghentikan produksinya pada tahun 1965.Berikut spesifikasi Vespa VBB.
- Year of Manufacturing 1960-1965 Editor : Buliran News