BuliranNews, DEPOK - Argumentasi Wakil Walikota Depok, Imam Budi Hartono yang menyatakan kalau Kota Belimbing itu saat ini belum membutuhkan organisasi perangkat daerah OPD bernama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dikarenakan masih bisa dilaksanakan oleh sebuah bidang di Dinas Pemadam Kebakaran, justru mendapat sorotan dari anggota DPRD Kota Depok, HM Iman Yuniawan SM MM.Politikus dari Partai Gerindra ini justru berpendapat sebaliknya, sebab keberadaan bisang yang khusus menangani kebencanaan di Kota Depok sudah tidak relevan dan efisien.
"Tak ada alasannya menunda untuk membentuk BPBD, sebab bagaimana mungkin sebuah bidang dengan personil yang terbatas bisa melaksanakan tugas penanggulangan kebencanaan dalam waktu singkat," ucapnya balik bertanya.
Anggota Komisi C DPRD Kota Depok itu memberikan contoh, saat hujan deras melanda Kota Depok dua hari lalu, ratusan titik longsor dan banjir muncul di Kota Depok. Dan hasilnya bisa terlihat sendiri, pemerintah daerah kalang kabut menghadapinya.Tak hanya itu, pemerintah kata mantan ketua LPM Pondok Jaya ini, juga mengatakan bahwa pemerintah jangan selalu mengatakan Depok Kota yang aman dengan esensi kebencanaan hanyalah angin kencang atau puting beliung dan petir semata.
"Nah sekarang tolong jawab, apakah bencana banjir dan tanah longsor bukan sebuah persoalan yang urgen untuk ditangani," kata HM Iman tak habis pikir.Pernyataan keras HM Iman Yuniawan ini muncul setelah bisa mendatangi puluhan titik longsor dan banjir di Kota Depok. Dan dari data yang didapatnya ada sekitar 182 titik bencana yang diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi itu.Tebing LongsorLurah Pondok, Mulyadi bersama Sekretaris Kelurahan Pondok Jaya, Muhammad SH, kemarin juga menyempatkan diri untuk meninjau tebing perumahan Permata Regency tepatnya di Cluster Safir RT 12 RW 07 yang terban tergerus air. Akibatnya, selain membahayakan aktivitas warga setempat, pun sewaktu-waktu bisa ambrol ke Sungai Ciliwung yang ada dibawahnya.
Selain meninjau langsung lokasi yang terban tersebut, Lurah Pondok Jaya juga memberikan arahan kepada warga setempat untuk lebih berhati-hati dan waspada terkait pergerakan tanah yang disebabkan adanya sebagian material tebing sungai yang mulai retak."Saya minta agar lebih hati-hati, jangan sampai pergerakan tanah di atas Sungai Ciliwung menelan korban. Saya akan melaporkan ke instansi terkait untuk dicarikan jalan keluarnya," kata Mulyadi.
Asih (44), warga setempat yang mendampingi Pak Lurah Mulyadi meninjau lokasi tanah longsor itu, meminta agar segera dicarikan jalan keluarnya. Apalagi kata ibu tiga anak itu, rumahnya berada persis di depan titik longsor."Mohon ya Pak, agar dicarikan solusi terbaik. Karena dengan kondisi seperti ini kami menjadi was-was. Apalagi di sini banyak anak-anak," ucapnya. (ted)
Editor : Buliran News