Profil Provinsi Kepulauan Riau

Profil Provinsi Kepulauan Riau
Profil Provinsi Kepulauan Riau

Potensi kelautan dan perikanan di Provinsi Kepulauan Riau sangat besar karena sekitar 96% wilayah Kepulauan Riau adalah lautan. Potensi perikanan yang dimiliki Provinsi Kepulauan Riau terdiri dari perikanan tangkap, perikanan budidaya, pengolahan produk perikanan, industri bioteknologi kelautan, industri sumberdaya laut-dalam dan pemanfaatan muatan barang kapal tenggelam, wisata bahari dan potensi mangrove dan terumbu karang.Komoditas hasil kelautan dan perikanan yang dikembangkan merupakan komoditas unggulan yang terdiri dari rumput laut (seaweed), ikan dan biota laut ekonomis tinggi serta komoditi hasil budidaya perikanan. Potensi perikanan berupa ikan kecil (pelagis) dengan potensi sekitar 513.000 ton namun pemanfaatannya baru sekitar 65%. Ikan demersal potensi 656.000 ton baru dimanfaatkan 75%. Lobster dan cumi-cumi dengan potensi masing-masing 400 ton dan 2.700 ton. Ikan karang dan ikan hias dengan potensi 27.600 ton dan 293.600 ton, dimana yang baru dimanfaatkan pada tahun 2008 tercatat 225.439 ton atau sebesar 97,23%.

Peluang pasar sektorperikanan antara lain :•Meningkatnya kebutuhan masyarakat lokal maupun ekspor luar negeri khususnya Singapore, Vietnam, Malaysia, Hongkong, dan China

•Produk ekspor berupa ikan segar maupun ikan yang bisa diolah dalam kalengan sehingga lebih tahan lama dan bisa mencakup pengiriman produk hasil olahan ikan yang lebih banyak•Pemenuhan restoran, hotel, rumah makan dan tempat kuliner baik local maupun eskpor Singapore, Vietnam, Malaysia, Hongkong, dan China

Berkaitan dengan potensi alam serta potensi pasar pengembangan sektor perikanan, maka peluang investasi di sektor perikanan yang dapat di kembangkan antara lain :Jenis ikan pelagis memiliki potensi produksi sebesar 559.928 ton/tahun namun hanya sebesar 84.060 ton /tahun [15,02%) saja yang baru dimanfaatkan oleh masyarakat. Selebihnya yaitu sebesar 475.574 ton /tahun merupakan peluang besar yang bernilai Rp. 3,9 triliun/tahun. Peluang besar ini memerlukan penyediaankapal purse seine 60 GT sebanyak 416 unit dari perikanan industri dan armada drift gillnet [jaring insang hanyut) 5 GT sebanyak 2.854 unit dari perikanan masyarakat.

Produksi ikan demersal hanya sebesar 27,67% atau sebesar 75.435 ton/tahun dari keseluruhan potensi produksi sebesar 272.594 ton/tahun. Dengan demikian masih terdapat 197.159 ton/tahun yang dapat diproduksi per tahunnya atau senilai Rp 1,38 triliun/tahun. Peluang ini memerlukan penyediaan alat tangkap berupa rawai dasar 5 GT dan lampara dasar 60 Gtsejumlah 1.183 unit rawai dasar 5 GT dan 172 unit lampara dasar 60 GT. Selain ikan tangkap juga terdapat potensi perikanan budi daya dengan potensi unggulan. ***

Editor : Buliran News
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini