BuliranNews, JAKARTA - Direktur Utama PT Inka (Persero) Budi Noviantoro selaku pembuat kereta LRT membeberkan indikasi awal terjadinya kecelakaan antara dua kereta yang terjadi di stasiun Harjamukti - Stasiun Ciracas. Dipastikan terjadi kesalahan prosedur saat uji coba berlangsung."Ya pasti, pasti karena terjadi human error dimana masinis pada saat langsir kecepatanya melebihi. Nanti hasilnya akan diinvestigasi oleh KNKT. Tapi indikasi awal berdasarkan situasi di lapangan seperti itu. Terjadi pada saat langsir, treknya juga belum beroperasi tidak ada penumpang, masih pada taraf pengujian baik infrastruktur dan sarana," katanya saat konferensi pers, Senin (25/10).
Proses langsir adalah pemindahan jalur kereta. Budi menjelaskan jalur dari Stasiun Harjamukti - Stasiun Ciracas ini memang biasa dijadikan tempat parkir kereta 31 trainset LRT."Mulai dari stasiun Harjamukti - Ciracas - Taman Mini jadi diparkir di atas semua. Panjang itu," katanya. Melihat tempat parkir kereta atau Depo untuk LRT belum jadi.
Satu korban luka akibat dari kecelakaan ini seorang masinis. Budi melaporkan kondisi masinis itu saat ini baik baik saja."Saya belum tahu indikasi bisa ngantuk, mikir apalah. Jaraknya pendek Cuma 10 km soalnya. Namanya langsir harus pelan, kenapa cepet itu nanti diinvestigasi. Itu nanti ketahuan dari Tran Management Control System. Seperti Black Box itu," katanya.
Kerusakan, yang terlihat sampai saat ini pada posisi kabin kereta yang paling parah. Setelah mendapat persetujuan dari KNKT, kereta itu akan dibawa kembali ke pabrik INKA di Madiun.Selain itu Budi belum bisa memastikan setelah kejadian ini uji coba akan kembali dilakukan. Menurut dia hal ini tergantung dari hasil kajian KNKT dan persetujuan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.
"Saya berharap sih tidak lama-lama, karena rel sebelahnya kan gak kenapa kenapa, memang ada dua satu untuk sampling satu untuk uji coba. Saat ini sudah 31 train set," katanya.Namun kerugian perusahaan akibat kejadian ini belum dapat taksir. PT INKA menjelaskan kalau biaya perbaikan kecelakaan ini ditanggung oleh perusahaan.
"Nanti kan dibawa di bawa ke sini lagi. Kita bisa buat kita bisa benerin lagi. Setelah KNKT Clear kita awa lagi ke sini, kita perbaiki mungkin ada komponen masih ada atau kita beli lagi nggak apa apa," katanya.(*/hoi)
Editor : Buliran News