BEBERAPA daerah di Indonesia menjadikan sagu sebagai salah satu bahan pokok yang digunakan untuk kebutuhan pangan sehari-hari, terutama di wilayah Indonesia bagian timur, sagu lebih dikenal dibandingkan beras yang sudah lekat sekali dengan makanan pokok masyarakat Indonesia.Sagu yang dapat tumbuh tanpa mengenal musim, menjadikan bahan pokok ini dapat diolah kapanpun. Sebagian dari masyarakat Indonesia tentunya familiar dengan Papeda, olahan khas sagu yang menjadi salah satu makanan pokok bagi masyarakat Papua dan wilayah-wilayah lain di bagian timur Indonesia.
Jika Papua memiliki Papeda, Palu, kota yang terletak di Provinsi Sulawesi Tengah ini juga memiliki panganan tradisional yang diolah dari sagu juga. Tabaro Dange namanya, makanan ini terbuat dari sagu dan dijadikan kudapan pilihan bagi masyarakat sekitar.
Pembeli dapat memilih antara ikan dan gula merah sebagai isinya. Kombinasi dari berbagai macam rasa yang diciptakan dari bahan dasar yang dicampur, membuat kudapan yang satu ini menciptakan rasa tersendiri ketika mendarat di lidah para penikmatnya. Bagi para penikmat olahan dari bahan dasar sagu, Tabaro Dange harus ditambahkan ke dalam daftar wisata kuliner ketika berada di Kota Palu.
Walaupun sempat sulit dijumpai, Tabaro Dange kini mulai dijual di beberapa sudut di Kota Palu, seperti di Taman Ria dan juga sepanjang Jalan Cumi-cumi. Deretan ibu-ibu dengan tungku dan belanganya mulai terlihat ramai di pinggir jalan di kala sore datang.Ini menjadi pemandangan unik dan khas saat berjalan-jalan di Kota Palu. Serunya lagi, Tabaro Dange ini dibuat langsung di tempat, jadinya para pembeli bisa melihat langsung proses pembuatan dari awal hingga akhirnya siap disantap. Kudapan ini sangat pas untuk dijadikan teman bersantai sore-sore, ataupun jadi pelengkap obrolan santai bersama orang terdekat di waktu senggang.***
Editor : Buliran News