BuliranNews, JAKARTA – Kebakaran kantor Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada Minggu (18/7) malam, mendapat sorotan dari anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo. Dia mengatakan, perlu ada pendalaman atas peristiwa kebakaran tersebut.
Pendalaman ini dilakukan untuk melihat apakah kejadian tersebut murni kecelakaan atau justru ada unsur kesengajaan. Sebab menurutnya, BPOM merupakan salah satu lembaga krusial di masa pandemi saat ini.
“Saya kira ini perlu didalami apakah ini sebuah murni kecelakaan ataukah ada sesuatu ataupun di luar sepengatahuan orang atau mungkin kesengajaan atau yang lain,” kata Rahmad seperti dikutip dari laman CNNIndonesia.com, Senin (19/7).
Hal ini, kata dia, tentu perlu penyelidikan terkait sebab-sebab kebakaran itu. Dia pun prihatin atas peristiwa yang menimpa BPOM ini.
Rahmad berharap peristiwa kebakaran yang menimpa kantor BPOM ini tak mengganggu kinerja lembaga tersebut.
“Apalagi di saat-saat krusial ini BPOM menjadi satu perhatian bagi masyarakat terhadap izin edar obat dan izin edar untuk vaksin, untuk penelitian obat dan sebagainya,” kata dia.
“Ini mudah-mudahan murni kecelakaan sehingga kita tidak berspekulasi yang tidak-tidak,” lanjutnya.
Sementara di tempat terpisah, anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS Kurniasih Mufidayati sependapat dengan apa yang dikatakan Rahmat. Menurutnya, harus diusut tuntas apa yang menjadi penyebab kebakaran gedung BPOM.
“Harus diusut tuntas penyebab kebakaran. Segera dilakukan evaluasi penyebab kebakaran dan disampaikan secara transparan kepada publik,” kata dia.
Kebakaran di gedung BPOM terjadi pada Minggu (18/9) malam. Sebanyak 17 kendaraan pemadam kebakaran dikerahkan. Kerugian yang dialami akibat kebakaran ini ditaksir mencapai Rp 600 juta.
Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Pusat Asril Rizal menjelaskan kronologi kebakaran dimulai ketika kantor BPOM sedang ada perbaikan panel di Gedung Lorong F Timur dan F Barat. (*/cnn)