BuliranNews, JAKARTA â Pendapat berbeda terkait pencapresan ketua umum Gerindra Prabowo Subianto, emncuat dari dua petinggi partai tersebut. Jika sebelumnya Sekjen Gerindra Ahmad Muzani menyebutkan Prabowo adalah satu-satunya nama yang akan dibawa Gerindra menghadapi Pilpres 2024.
Namun statemen berbeda meluncur dari mulut ketua harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad. Dia mengatakan, sampai saat ini Gerindra belum menentukan sosok calon presiden (capres) yang akan diusung di pilpres 2024. Adanya keinginan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai capres di 2024 baru sebatas wacana.
âWalaupun sekarang ini sudah mulai banyak desakan, kita belum menyatakan calon presiden dari Gerindra,â ujar Dasco di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (21/10).
Capres dari Partai Gerindra, kata Dasco, pada momentum yang tepat akan diumumkan. Namun, dia memastikan, keputusan itu belum akan diumumkan dalam waktu dekat. Gerindra akan terus melihat dinamika politik yang terjadi.
Terkait koalisi, Dasco memastikan bahwa hal tersebut masih sangat dinamis. Mengingat pelaksanaan pemilihan presiden (Pilpres) 2024 dinilainya masih cukup lama. Dia mengapresiasi adanya wacana menggandengkan Prabowo dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
âGerindra akan menyampaikan calon presiden dari Gerindra dan kemudian akan melakukan penjajakan terhadap koalisi-koalisi dengan partai politik-partai politik yang ada, termasuk PKB,â ujar Dasco.
Ikhtiar politik terkait pencapresan juga mulai dilakukan PPP. Wakil Ketua Umum PPP, Arsul Sani mengatakan, pihaknya telah mengundang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dalam forum di PPP.
âIni bagian dari ikhtiar pendidikan politik terutama di PPP, agar kita mengusung itu pertama ada proses demokratisasinya. Jadi tidak hanya diputuskan elite partai di Jakarta saja,â ujar Arsul.
Di samping itu, PPP melihat bahwa pergerakan dari sosok-sosok potensial untuk Pilpres 2024 merupakan hal yang lumrah. Namun untuk para partai politik, ia menilai bahwa mereka tak akan terburu-buru ihwal capres yang akan diusung nanti.
âTentu kalau parpol, siapapun parpolnya itu kan tidak akan buru-buru menetapkan sekarang. Kalau sekarang itu ya ibarat main catur itu masih langkah kuda, kadang maju kadang mundur,â ujar Wakil Ketua MPR itu.
Pada Rabu (20/10), sekelompok relawan yang mengatasnamakan Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES) mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres 2024. Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, menilai, deklarasi tersebut merupakan bagian dari upaya menjaga elektabilitas Anies.
âBagian upaya untuk memanaskan mesin politik, kalau Anies tidak segera deklarasikan maka bisa saja elektabilitas Anies justru turun,â kata Pangi.
Menurutnya, semakin cepat deklarasi dilakukan, maka semakin baik. Sehingga segera diketahui mana capres yang punya kapasitas, track record, dan mana kandidat yang layak menjadi presiden. Para relawan mengeklaim bahwa deklarasi tersebut dilakukan murni inisiatif relawan. Namun, menurut Pangi, dalam politik tidak ada yang alamiah.
âApakah relawan bergerak sendiri. Dalam politik tidak ada yang alamiah, ada yang mendesain, ada arsiteknya. Banyak pihak yang punya kepentingan untuk melakukan gebrakan semacam itu, dan akan sampai juga ke telinga Anies siapa yang kemaren membiayai deklarasi tersebut,â ujar dia.(*/rpl)