SUKSES dengan industri film dan serial TV, Netflix menyatakan siap melakukan ekspansi besar. Mereka berencana memasuki panggung megah video game.
Seperti dikutip dari detikINET danScreenrant, Kamis (15/7), salah satu platform streamer online terbesar ini, telah menunjuk mantan eksekutif Electronic Arts (EA) dan Facebook, Mike Verdu, sebagai VP pengembangan game di Netflix.
Verdu sebelumnya bekerja sebagai seseorang yang membangun kerja sama dengan developer, dan membawa game yang mereka kembangkan untuk VR headsets Oculus. Meskipun belum diketahui pasti, bagaimana cara Netflix menyajikan pengalaman bermain game kepada penggemar.
Kendati begitu, ada dua kemungkinan yang akan terjadi. Asumsi pertama, Netflix akan melakukan pengembangan game in-house seperti Google dan Amazon, atau apakah mereka berencana melakukan outsource pekerjaan kepada pengembang yang lebih besar dan menggunakan teknologi streaming sebagai fitur baru.
Menurut seseorang yang tidak ingin disebutkan namanya, Netflix sendiri siap bersaing dengan menawarkan video game pada platform streaming-nya pada tahun depan. Untuk tarif yang dikenakan, akan berbeda dengan streaming film saat ini.
Alasannya mungkin karena ini dianggap sebagai program terbaru. Kabar baiknya, saat ini, platform streaming tersebut tidak berencana untuk membebankan biaya tambahan.
Bila mengulas kembali popularitas Netflix, melalui laporan yang dihimpun oleh Bloomberg, saham perusahaannya sendiri mengalami kenaikan. Terlihat dari kenaikan 3,3 persen hingga USD 566 atau sekitar Rp 82 juta.
Program besar yang dilakukan Netflix, menjadi nilai lebih di mata penggemar. Sebabnya, mereka menawarkan sesuatu yang berbeda dibandingkan rivalnya, seperti Disney+, HBO Max dan Amazon Prime Video.
Secara teori, mungkin Netflix memang bisa bersaing dengan Google, Amazon, bahkan xCloud Xbox. Akan tetapi prakteknya akan cukup sulit menggeser minat gamer, karena seperti Xbox sendiri, telah memiliki komunitas dan penggemar aktif yang cukup banyak. (*/dtc)