Kopi Tahlil, Seruputan Hangat Khas Pekalongan

ANDA penyuka ? Kalau iya, tentu Anda tahu beragam jenis seduhan hitam itu. Namun, pernahkah Anda menikmati hangatnya ? Bagi masyarakat kebanyakan, tentu akan membuat mereka terkejut dan kompak menggelengkan kepala. Tapi tidak bagi masyarakat .

Awalnya, Kopi Tahlil disajikan ketika masyarakat Pekalongan mengadakan acara tahlilan. Namun Pak Usman, pencetus Kopi Tahlil ini memiliki cara unik untuk menyeduhnya. Dia menyebutkan, awalnya untuk lebih menghangatkan badan, dia mencampurkan air kopi dengan rempah-rempah biar lebih segar.

Ternyata, seduhan ini mendapat sambutan hangat dari peserta tahlilan. Berawal dari sinilah, sejarah Kopi Tahlil melegenda hingga saat ini.

Sepintas, bentuk dan corak Kopi Tahlil tak berbeda jauh dengan seduhan kopi kebanyakan. Namun jika Anda sempat menyeruputnya, akan terasa aroma rempah yang begitu kuat. Mulai dari jahe, kapulaga, cengkeh, kayu manis, pandan. batang serai dan buah pala.

Di Pekalongan, Kopi Tahlil sangat populer. Bahkan masyarakat yang kebetulan melintas di daerah itu, pun menjadikan Kopi Tahlil sebagai seduhan favorit. Selain hangat menyegarkan, pun diyakini bisa meningkatkan vitalitas tubuh.

Mau tahu harganya, hanya Rp3.000 saja. Kalau ditambah susu harganya menjadi Rp4.500. Ini tentunya harga yang sangat murah dan bersahabat jika dibandingkan dengan khasiat yang ditawarkannya. ***

Baca Juga   Adon-Adon Coro, Penghangat Khas Bumi Kartini