PADA bulan Ramadhan, banyak jenis takjil yang bisa kita pilih untuk berbuka puasa. Satu di antara pilihan bagi masyarakat Kota Pontianak adalah Ce Hun Tiau. Minuman tradisional warga Tionghoa ini sangat nikmat saat disantap untuk berbuka puasa.
Seperti kolak, Ce Hun Tiau selain menyegarkan juga dan membuat kita cepat kenyang. Minuman segar ini disajikan dengan 7 komposisi bahan di dalamnya, yakni ketan hitam, kacang merah, cincau, bongko (ati pari), santan, gula merah cair, dan ce hun tiau itu sendiri sejenis cendol atau candil, berwarna putih yang terbuat dari tepung dan panjang.
Dalam bahasa Tio Ciu, Ce itu dari kata chiu ce yang artinya adalah ubi, hun adalah tepung, dan tiaw atau tiau artinya balok memanjang seperti mi.
Penjual dari minuman ini, kebanyakan adalah masyarakat Tionghoa. Walaupun berbeda suku, minuman ini selalu diserbu saat bulan puasa, sebagai menu untuk berbuka. Selain menyegarkan, citarasa dari minuman ini manis dan gurih, sangat tepat untuk berbuka puasa.
Agar lebih menyegarkan, Ce Hun Tiau disantap dengan es batu atau didinginkan di dalam lemari es, agar komposisi dari Ce Hun Tiau tetap enak dan menyegarkan. Dibanderol dengan harga Rp 9.000 rupiah, kamu sudah bisa menikmati kesegaran dari minuman tradisional ini.
Ce Hun Tiau ini ternyata masuk ke dalam salah satu nominator Anugerah Pesona Indonesia (API) II 2017, dalam kategori Minuman Tradisional Terpopuler. ***