Komandan MIT Ali Kalora Dikabarkan Tewas

4. ali kalora | Buliran.com

, JAKARTA – Mabes telah menerima laporan terkait tewasnya pimpinan Indonesia Timur (MIT) Poso, , dalam baku tembak dengan Satgas Madago Raya di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Selain Ali Kalora, Jaka Ramadhan yang juga masuk dalam daftar pencaroan orang (DPO) dalam baku tembak itu.

“Kami sudah mendapatkan informasi terkait itu,” kata Kadiv Humas Polri Irjen , Sabtu (18/9).

Argo menyebutkan, pernyataan resmi akan disampaikan langsung oleh Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol Rudy Sufahriadi di lokasi. Menurutnya, saat ini Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Rudy Sufahriadi sedang menuju tempat kejadian perkara (TKP) yang menempuh jarak sekitar 100 km dari Kota Palu.

Argo menambahkan, dirinya juga tengah menunggu informasi resmi dari Kapolda Sulteng terkait kronologis baku tembak yang menewaskan pimpinan yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) Polda Sulteng tersebut. “Saya masih menunggu juga,” kata Argo.

Diberitakan sebelumnya, kontak tembak antara Satuan tugas Madago Raya dan kelompok DPO kembali terjadi, Sabtu. Informasi yang diterima, dalam kontak tembak tersebut menewaskan dua orang teroris Poso, salah satunya adalah pimpinan teroris Poso, Ali Ahmad alias Ali Kalora dan satu orang anggotanya yakni Jaka Ramadhan.

“DPO diduga Ali Kalora dan Jaka Ramadhan, saat ini dalam perjalanan menuju TKP,” jelas Danrem 132 Tadulako, Brigjen Farid Makruf.

Kontak tembak terjadi pada Sabtu (18/09) sekitar pukul 17.20 Wita di Desa Astina, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Pada pertengahan Juli lalu, Satgas Madago Raya yang terdiri atas personel TNI dan Polri, juga telah melakukan penindakan terhadap tiga orang DPO MIT Poso, Sulawesi Tengah yang tewas tertembak dalam baku tembak pada Minggu (11/7) dan Sabtu (17/7), kini jumlah kelompok sipil bersenjata tersebut tersisa enam orang.

Baca Juga   Mau Tahu Uang Saku PNS Kalau Lagi Perjalanan Dinas? Ini Aturannya

Dengan tewasnya dua DPO MIT Poso, Satgas Madago Raya tinggal memburu empat orang lagi anggota kelompok lainnya, yakni Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Mukhlas, Rukli, dan Suhardin alias Hasan Pranata. (*/rpl)